Tautan-tautan Akses

Pejabat Kesehatan Gaza: Serangan Israel Tewaskan Sedikitnya 17 


FILE - Orang-orang berkumpul saat asap mengepul dari sekolah PBB yang diubah menjadi tempat perlindungan setelah terkena serangan Israel, di lingkungan Rimal, Kota Gaza di Jalur Gaza utara, 14 November 2024.
FILE - Orang-orang berkumpul saat asap mengepul dari sekolah PBB yang diubah menjadi tempat perlindungan setelah terkena serangan Israel, di lingkungan Rimal, Kota Gaza di Jalur Gaza utara, 14 November 2024.

Pejabat kesehatan Gaza, Rabu (20/11) mengatakan serangkaian serangan Israel menewaskan sedikitnya 17 orang Palestina di Jalur Gaza. Dalam salah satu serangan, Israel menghantam sebuah rumah di daerah Jabalia, Gaza utara, menewaskan sedikitnya 12 orang.

Militer Israel juga melaporkan Rabu bahwa salah satu tentaranya tewas dan satu lagi terluka dalam pertempuran dengan militan Hamas di Gaza utara. Di bagian selatan Lebanon, di mana pasukan Israel dan militan Hizbullah terlibat dalam pertempuran yang kian sengit dalam beberapa bulan ini, militer Lebanon Rabu mengatakan bahwa salah satu tentaranya tewas akibat tembakan Israel.

Sebuah pernyataan militer Lebanon mengatakan pasukan Israel menyerang sebuah kendaraan militer Lebanon. Serangan itu terjadi satu hari setelah militer Lebanon mengatakan pasukan Israel menghantam salah satu posisinya di daerah Sarafand di Lebanon selatan, menewaskan tiga tentara.

Kementerian luar negeri Prancis juga melaporkan Rabu bahwa pasukan Prancis yang menjadi bagian dari pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan (UNIFIL) telah ditembaki. Pernyataan kementerian itu tidak menuding pihak yang bertanggung jawab atas insiden itu tetapi menekankan tentang perlunya memastikan keamanan personel PBB.

“Prancis menekankan bahwa UNIFIL harus dapat menjalankan kebebasan bergeraknya agar dapat melaksanakan mandatnya secara penuh,” kata kementerian luar negeri itu.

FILE - Asap mengepul di antara gedung-gedung yang terkena serangan udara Israel di Dahiyeh, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, 17 November 2024.
FILE - Asap mengepul di antara gedung-gedung yang terkena serangan udara Israel di Dahiyeh, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, 17 November 2024.

Seorang diplomat Amerika Serikat, Selasa (19/11) mengemukakan harapan mengenai kemungkinan perjanjian gencatan senjata yang akan mengakhiri pertempuran antara Israel dan Hizbullah yang didukung Iran.

“Kami memiliki peluang nyata untuk mengakhiri konflik ini,” kata Amos Hochstein. Ia menambahkan bahwa ia telah mengadakan “pembicaraan yang sangat konstruktif” dengan para pejabat Lebanon, termasuk ketua parlemen Nabih Berri, seorang sekutu Hizbullah yang melakukan mediasi bagi para militan.

Hochstein mengatakan perbedaan antara kedua pihak telah menyempit dan berakhirnya konflik “ada dalam genggaman kita.”

Pemerintah Lebanon dan Hizbullah telah menyepakati proposal yang diajukan pekan lalu, dan kedua pihak telah mengeluarkan sejumlah pernyataan mengenai isinya, kata ajudan Berri, Ali Hassan Khalil, kepada Reuters hari Senin.

Tetapi PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan terus melakukan operasi militer terhadap Hizbullah meskipun gencatan senjata tercapai. “Yang paling penting bukanlah [kesepakatan] yang akan dikemukakan di kertas,” kata Netanyahu kepada parlemen Israel.

“Kita akan dipaksa untuk memastikan keamanan kita di utara Israel dan untuk secara sistematis melancarkan operasi menghadapi serangan Hizbullah... bahkan setelah gencatan senjata, untuk membuat kelompok itu menggalang kekuatan lagi," ujarnya.

Utusan khusus Amerika Serikat Amos Hochstein (kiri), bertemu dengan Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri di Beirut, 19 November 2024. (AFP)
Utusan khusus Amerika Serikat Amos Hochstein (kiri), bertemu dengan Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri di Beirut, 19 November 2024. (AFP)

Netanyahu juga mengatakan tidak ada bukti Hizbullah akan menghormati gencatan senjata.

Menurut rancangan kesepakatan itu, pasukan darat Israel akan ditarik dari Lebanon dan pasukan Hizbullah akan ditarik sekitar 32 kilometer dari perbatasan Israel. Lebih banyak lagi tentara Lebanon dan penjaga perdamaian PBB akan dikirim ke zona penyangga di Lebanon selatan sebagai bagian dari kesepakatan itu, lapor kantor berita Associated Press.

Hizbullah memulai kampanyenya setelah sekutunya, Hamas, menyerang Israel pada 7 Oktober 2023. Sekitar 1.200 orang Israel tewas, dan 250 lainnya disandera. Sekitar 100 dari sandera itu belum dibebaskan, meskipun sepertiga dari mereka diduga telah tewas.

Menyusul serangan itu, Israel memulai kampanye untuk melenyapkan Hamas di Gaza yang telah menewaskan sekitar 44 ribu orang, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Sejak pertempuran dengan Hizbullah dimulai, lebih dari 3.500 orang di Lebanon telah tewas, menurut pihak berwenang. Sebagian besar korban tewas terjadi sejak akhir September.

Hamas dan Hizbullah telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat. [uh/ab]

Beberapa informasi untuk laporan ini berasal dari The Associated Press, Reuters dan Agence France-Presse.

XS
SM
MD
LG