Para pejabat Korea Selatan Rabu (17/11) melaporkan 3.187 kasus baru virus corona, hampir mendekati rekor kasus dalam satu hari yang tercatat pada September lalu.
Dirjen Penanggulangan Bencana Korea Selatan San Young-rae mengatakan catatan terbaru kasus di dalam negeri mencapai 3.187 dan 522 di antaranya dalam kondisi serius. “Kami tidak melihat lonjakan pesat dalam perebakan virus tetapi melihat kenaikan bertahap,” lanjutnya.
Negara itu baru-baru ini melonggarkan aturan menjaga jarak sosial untuk meringankan dampak pandemi terhadap ekonomi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea menyatakan lebih dari 2.550 kasus baru berasal dari kawasan ibu kota dan sekitarnya, termasuk rekor 1.436 di Seoul.
Total kematian akibat virus corona di negara itu sekarang tercatat 3.137, setelah 21 kematian dilaporkan pada hari Rabu, hari ke-16 berturut-turut dicatatnya korban lebih dari 10 orang, termasuk rekor 32 pada hari Sabtu lalu.
Penyebaran virus yang disebabkan oleh varian delta itu telah menimbulkan pertanyaan mengenai apakah negara itu terlalu cepat melonggarkan berbagai restriksi terkait pandemi pada awal November, dalam apa yang disebut para pejabat sebagai langkah pertama menuju pemulihan ke situasi normal sebelum pandemi.
Dengan mengizinkan orang dalam jumlah besar melakukan pertemuan dan memperpanjang jam operasi dalam ruang di restoran, para pejabat berharap membaiknya tingkat vaksinasi dalam mengurangi rawat inap dan kematian, meskipun virus itu terus menyebar.
Tetapi ada kenaikan kasus serius dan kematian di kalangan warga lanjut usia yang menolak divaksinasi atau orang-orang di tempat perawatan jangka panjang yang imunitasnya berkurang setelah divaksinasi pada awal peluncuran vaksin yang dimulai akhir Februari lalu.
Para pejabat kini mendorong dipercepatnya pemberian suntikan penguat (booster) bagi orang-orang yang telah divaksinasi penuh lebih dari enam bulan silam.
Choi Eun-hwa, kepada Komite Penasihat Nasional mengenai Praktik Imunisasi, mengatakan, periode interval akan dikurangi menjadi empat bulan bagi mereka yang berusia 60 tahun ke atas, dan bagi para penghuni panti wreda atau rumah sakit untuk perawatan jangka panjang.
Mereka yang berusia 50-an akan berhak mendapatkan booster setelah lima bulan, lanjut Choi. [uh/lt