Tautan-tautan Akses

Pejabat Militer AS: Jangan Hapus Opsi Militer Hadapi Korea Utara


Mantan kepala Komando Pasifik AS, Laksamana AL Samuel Locklear.
Mantan kepala Komando Pasifik AS, Laksamana AL Samuel Locklear.

Di tengah laporan bahwa Gedung Putih sedang mengkaji-ulang kebijakannya terhadap Korea Utara, mantan kepala Komando Pasifik AS mengatakan, sangat penting untuk mempertimbangkan semua pilihan, termasuk penggunaan kekuatan militer, guna mencegah ancaman nuklir Pyongyang.

Dalam wawancara dengan VOA hari Selasa, Laksamana Samuel Locklear, yang memimpin Komando Pasifik AS tahun 2012 sampai 2015 mengatakan, "mempelajari seluruh pilihan tentang bagaimana menghadapi Korea Utara kini lebih mendesak," mengingat negara komunis itu punya keinginan jelas untuk menunjukkan kemampuan nuklirnya.

"Tentu saja banyak unsur kekuatan nasional dan koalisi yang bisa digunakan, mulai dari diplomasi sampai ekonomi," kata Locklear, "tapi pada dasarnya semua kekuatan militer harus dipertimbangkan oleh AS dan sekutunya.

Penilaian Locklear dinyatakan sehari setelah Korea Utara meluncurkan setidaknya empat rudal balistik, yang sekali lagi meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea.

Ditanya apakah AS harus menarik garis merah sebagai batas ambisi nuklir Korea Utara, Locklear mengatakan Amerika harus memastikan supaya pemerintah tidak perlu berurusan dengan Korea Utara yang punya senjata nuklir.

Media pemerintah Korea Utara mengatakan peluncuran rudal hari Senin adalah bagian dari latihan militer, latihan serangan atas pangkalan militer AS di Jepang. Tiga dari empat rudal menjangkau sekitar 1.000 kilometer sebelum jatuh di Laut Jepang di lepas Semenanjung Oga, perairan yang diklaim Jepang sebagai zona ekonomi eksklusif. [ps/isa]

XS
SM
MD
LG