Para pejabat PBB di Kamboja telah bertemu dengan para pejabat dari provinsi Ratanakkiri yang terpencil, untuk membahas nasib sedikitnya 14 migran Montagnard yang diyakini telah lari dari Vietnam.
Rincian pertemuan itu belum dirilis, tetapi polisi di provinsi itu mengatakan mereka terus mencari kelompok itu.
Warga Montagnard, banyak dari mereka beragama Protestan, sejak lama mengklaim mereka dipersekusi di Vietnam karena alasan keagamaan dan karena membantu pasukan AS semasa perang Vietnam empat dasawarsa lalu.
Orang-orang yang kemungkinan mencari suaka itu telah bersembunyi di dalam hutan-hutan Ratanakkiri sejak Oktober tetapi sejauh ini telah menghindari kontak atau penangkapan.
Para pejabat Komisi Tinggi PBB urusan Pengungsi (UNHCR) juga berada di provinsi itu untuk melakukan kontak dengan kelompok itu.
Awal pekan ini, kelompok-kelompok HAM dan UNHCR menyatakan “kekhawatiran mendalam” akan nasib warga Montagnard, mengatakan mereka khawatir hak mereka untuk mencari suaka akan diabaikan.
Pihak berwenang Kamboja telah membantah klaim bahwa mereka berniat untuk segera memulangkan orang-orang itu ke Vietnam.
