Tautan-tautan Akses

PBB: Gambaran Utuh Perkosaan Tigray Baru Bisa Diketahui Beberapa Bulan Lagi 


Para perempuan yang menyelamatkan diri dari konflik di wilayah Tigray, Etiopia menunggu bantuan di Pusat Transisi Hamdayet, timur Sudan, 21 November 2020.
Para perempuan yang menyelamatkan diri dari konflik di wilayah Tigray, Etiopia menunggu bantuan di Pusat Transisi Hamdayet, timur Sudan, 21 November 2020.

Seorang pejabat senior Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan kemungkinan perlu berbulan-bulan sebelum gambaran utuh dan besarnya kekejaman terhadap perempuan dan anak perempuan di wilayah Tigray Ethiopia bisa diketahui, karena lebih banyak laporan kekerasan seksual terungkap dari zona konflik itu.

"Kesaksian dari beberapa korban perkosaan mengungkapkan perang brutal dan keji dilakukan terhadap tubuh perempuan dan anak perempuan," kata Pramila Patten, perwakilan khusus PBB untuk Kekerasan Seksual dalam Konflik selama diskusi tentang Tigray di Institut Perempuan, Perdamaian dan Keamanan, Universitas Georgetown, Rabu (21/4).

PBB mengatakan mayoritas perkosaan yang dilaporkan dilakukan oleh laki-laki berseragam. Kasus-kasus yang dilaporkan melibatkan Pasukan Pertahanan Nasional Ethiopia, Pasukan Pertahanan Eritrea, Pasukan Khusus Amhara, dan kelompok bersenjata atau milisi lainnya.

Patten mendesak agar penyelidikan bersama yang disepakati antara Kantor Hak Asasi Manusia PBB dan Komisi Hak Asasi Manusia Ethiopia (EHRC) yang didanai pemerintah segera dimulai.

"Sangat penting, penyelidikan dilakukan secepatnya - waktu sangat penting sebelum jejak bukti hilang," katanya.

"Oleh karena itu, kerangka acuan diharapkan segera diselesaikan dan tim gabungan dikerahkan tanpa penundaan lebih lanjut dan mendapat akses penuh serta tanpa hambatan di seluruh wilayah Tigray dalam melakukan penyelidikan," imbuhnya.

Wilayah di utara Ethiopia itu telah menjadi pusat permusuhan sejak November, ketika pejuang Fron Pembebasan Rakyat Tigray (Tigray's People Liberation Front/TPLF) menyerang pangkalan militer di sana, sebagaimana dikatakan pemerintah federal.

Serangan itu, kata Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed, mendorong pemerintahnya melancarkan serangan militer untuk mengusir keluar kelompok itu. [my/ka]

Recommended

XS
SM
MD
LG