Pejabat tinggi dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump hari Selasa memberi pengarahan kepada anggota Kongres tentang ancaman Iran sementara Trump dan seorang pejabat penting Iran saling kecam.
Menlu Mike Pompeo, pejabat sementara Menteri Pertahanan Patrick Shanahan, Ketua Gabungan Kepala Staff Jenderal Joseph Dunford dan seorang pejabat komunitas intelijen yang tidak disebutkan namanya berbicara dengan anggota Kongres setelah kecurigaan yang disampaikan pejabat AS bahwa Iran bertanggung jawab atas serangan minggu lalu terhadap dua stasiun pompa minyak Arab Saudi dan menyabotasi empat tanker minyak.
Salah seorang anggota parlemen senior, Senator Lindsey Graham, setelah mendapat pengarahan dari penasihat keamanan nasional John Bolton hari Senin mengatakan, "Jelas selama beberapa minggu terakhir Iran telah menyerang jaringan pipa dan kapal negara lain dan melancarkan sejumlah ancaman terhadap kepentingan Amerika di Irak."
Graham menulis di Twitter, "Kesalahan terletak pada Iran, bukan Amerika atau negara lain mana pun. Jika ancaman Iran terhadap personel dan kepentingan Amerika diaktifkan, kita harus memberikan tanggapan militer sekuatnya. Teguhlah Presiden."
Pada hari Minggu, Trump mentweet "Jika Iran ingin berperang, akan menjadi akhir dari Iran. Jangan pernah mengancam Amerika lagi!"
Dalam tweet balasannya, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyarankan agar Trump "berupaya menghormati" daripada mengeluarkan ancaman. Javad Zarif pada hari Senin yang balik menuduh Trump melakukan "ancaman genosida" terhadap rakyat Iran.
Sebelumnya dalam wawancara dengan jaringan televisi Fox News "The Next Revolution with Steve Hilton" Trump mengatakan pada pertemuan awal, para Jenderal Amerika menunjukkan kepadanya Iran memicu ketegangan di sejumlah negara.
Menlu Iran dalam tweetnya juga menuduh Trump ingin bisa mencapai apa yang gagal di capai Alexander yang Agung dan Genghis Khan, dalam mengalahkan Iran.(my)