Utusan Iran ke Badan Energi Atom Internasional, Ali Asghar Soltanieh, mengatakan hari Selasa delegasi PBB akan berkunjung dari tanggal 29 hingga 31 Januari untuk membicarakan topik-topik yang penting bagi badan itu. Ia mengatakan persetujuan Teheran untuk menerima tim IAEA itu adalah tanda ketransparanan kegiatan nuklir Iran dan kesediaan berdialog dengan PBB.
Badan nuklir PBB mengeluarkan laporan November lalu yang mengatakan mereka mempunyai bukti yang menunjukkan Iran sedang melakukan penelitian pengembangan dan alat penghantar senjata nuklir. Iran mengatakan laporan itu didasarkan pada rekayasa, dengan mengatakan program nuklirnya hanya untuk penggunaan damai.
Negara-negara Barat juga telah mengutarakan keprihatinan akan peluncuran sarana pengolahan uranium bawah-tanah Iran baru-baru ini yang menghasilkan bahan yang kemurniannya mendekati apa yang dibutuhkan untuk membuat senjata nuklir.
Amerika Serikat dan sekutunya sedang memperketat sanksi terhadap Iran untuk menekannya agar menghentikan kegiatan demikian. Para diplomat Uni Eropa mengatakan hari Selasa negara-negara anggota mereka akan melarang impor minyak Iran dari tanggal 1 Juli, yang memberi kepada perusahaan-perusahaan waktu menghabiskan kontrak yang ada. Persetujuan itu diperkirakan akan dirampungkan dalam beberapa hari mendatang.