Pejuang Suriah yang didukung AS pada hari Minggu kembali melakukan serangan darat terhadap militan Negara Islam (ISIS) di wilayah terakhir yang dikendalikan oleh ekstremis itu di Suriah timur.
Pasukan Demokrat Suriah (SDF) mengatakan keputusan untuk melanjutkan pertempuran tersebut diambil setelah ancaman dari Turki terhadap pasukan pimpinan Kurdi dicabut karena kegiatan diplomatik.
SDF mengatakan pada akhir Oktober mereka untuk sementara waktu menangguhkan serangan melawan ISIS di provinsi Deir el-Zour, menuduh Turki membahayakan usahanya.
Menurut kelompok itu, tujuan operasi baru mereka yang dimulai dua bulan lalu adalah “berusaha untuk akhirnya mengalahkan organisasi Daesh,” akronim bahasa Arab untuk ISIS.
Turki menganggap SDF sebagai ancaman teror dan bagian dari pemberontak Kurdi yang melancarkan pemberontakan di Turki. Dukungan AS untuk pasukan pimpinan Kurdi itu telah meningkatkan ketegangan antara Washington dan Ankara.
Bulan lalu, dalam ketegangan yang meningkat, Turki mengatakan militernya menembaki posisi Kurdi di seberang perbatasan dengan Suriah, di timur Sungai Eufrat.
Sejak SDF menangguhkan operasinya, ISIS telah meluncurkan beberapa serangan yang menyebabkan puluhan pejuang yang didukung AS tewas atau cedera. [as]