Ribuan pelajar di Australia tidak masuk sekolah hari Jumat untuk berunjuk rasa di ibu kota negara-negara bagian. Mereka menuntut pemerintah agar mengambil tindakan lebih kuat terkait perubahan iklim.
Protes “School Strike 4 Climate” atau “Aksi Mogok Sekolah untuk Iklim” yang berlangsung di berbagai penjuru negara itu merupakan yang pertama berlangsung sejak merebaknya pandemi di Australia.
Para penyelenggara protes meminta PM Australia Scott Morrison dan pemerintahnya agar mendanai lebih banyak lagi prakarsa energi terbarukan dan untuk mengajukan rencana bagi emisi nol bersih.
Salah seorang pelajar yang berunjuk rasa, Natasha Abhayawickrama, mengatakan, orang-orang muda khawatir mengenai masa depan mereka karena pemerintah tidak menunjukkan tindakan nyata apapun mengenai iklim.
“Kami tidak tahu seperti apa masa depan kami. Kami tidak tahu apakah ini akan menjadi masa depan yang aman. Jadi kami tidak mengerti apa gunanya bekerja keras di sekolah kalau kami lulus dan menghadapi masa depan yang akan penuh dengan kejadian demi kejadian lingkungan yang ekstrem,” lanjutnya.
Pekan lalu, pemerintah mengumumkan 600 juta dolar dana untuk membangun pembangkit listrik tenaga gas di New South Wales.
Hampir 30 unjuk rasa berlangsung di berbagai penjuru Australia, kata media lokal. [uh/ab]