Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengakui bahwa pelanggaran HAM terjadi dalam usaha merebut kota Mosul dari ISIS. Namun, ia mengatakan, pelanggaran-pelanggaran tersebut merupakan aksi perorangan.
Al-Abadi mengatakan kepada wartawan dalam sebuah konferensi pers, Selasa (18/7), mereka yang melakukan tindakan itu telah bersikap tidak peduli atau telah dipengaruhi ISIS dengan tujuan memburuk-burukkan nama Irak dan pasukan keamanan.
Ia mengatakan, tindakan yang dilakukan individu-individu itu melanggar hukum dan martabat manusia. Al-Abadi menjanjikan, pemerintah akan menghukum para pelakunya.
Tidak lama setelah menyatakan kemenangan atas ISIS di Mosul, video-video bermunculan di media sosial yang menunjukkan pasukan Irak mendorong jatuh para tersangka militan ISIS dari sebuah bangunan tinggi dan kemudian menembak mereka. [ab/uh]