Hector Cuper sudah melanglang buana dan punya banyak pengalaman sebagai pelatih sepak bola. Tapi dia harus menghadapi tantangan dalam mempersiapkan tim nasional Mesir untuk berlaga di Piala Dunia tahun ini.
Piala Dunia di Rusia akan dimulai tepat pada hari terakhir bulan puasa Ramadan. Mesir dijadwalkan untuk memainkan laga pembuka sehari sesudahnya, pada 15 Juni, melawan tim Uruguay.
Artinya, sebagian besar persiapan tim Mesir untuk Piala Dunia, yang merupakan yang pertama bagi Mesir dalam 28 tahun, akan dilakukan pada saat tim yang semua anggota Muslim, harus berpuasa di siang hari.
“Kalau saya pragmatis, saya akan membalikkan hari. Mungkin pemain Mesir sudah terbiasa melakukan hal ini. Tapi saya orang barat. Saya tidak terbiasa,” kata Cuper, Selasa (13/3) malam, dalam sebuah acara bincang-bincang di televisi. “Bagaimana saya bisa melatih mereka malam hari sekitar pukul 11 atau 12 malam setelah buka puasa (iftar)? Dan bagaimana saya melatih mereka siang hari tanpa minum dan ketika mereka tidak makan apapun?”
“Kami sedang memikirkannya dan mencari cara terbaik untuk mengatasi kelelahan selama puasa dan mencegah agar tidak merugikan para pemain.”
Baca: Rusia-Arab Saudi Jadi Pertandingan Pembuka Piala Dunia 2018
Mesir, yang sudah mencetak rekor tujuh kali juara Afrika, akan berhadapan dengan tuan rumah Rusia dan Arab Saudi di Grup A. Cuper, orang Argentina yang telah melatih di negara kelahirannya dan di Eropa, mengambil alih posisi pelatih tim nasional pada 2015.
Spekulasi beredar luas mengenai apakah pihak berwenang di Mesir akan mengeluarkan fatwa yang mengecualikan tim nasional dari kewajiban menjalani ibadah puasa pada masa penting persiapan sebelum turnamen dimulai.
Dalam komentar yang dirilis Rabu (14/3), Cuper mengatakan terserah kepada masing-masing pemain untuk memutuskan.
Baca: Serba-Serbi Piala Dunia Rusia 2018: 12 Stadion, 11 Kota
“Pemain tim nasional bebas untuk berpuasa dan kami tidak bisa ikut campur karena saya sangat menghormati semua keyakinan,” kata Cuper. Dia menambah tim nasional telah menyewa beberapa pakar gizi untuk memberi masukan kepada para pemain bagaimana mengatasi puasa dan istirahat selama Ramadan.
Di Rusia, tim Mesir akan bermarkas di Chechnya. Para pejabat tim nasional mengatakan mereka senang ditempatkan di Grozny yang merupakan kota Muslim karena akan nyaman untuk para pemain. [ft]