Seorang mantan staff yang membantu memasang server email pribadi bagi Hillary Clinton ketika ia masih menjadi menteri luar negeri, tidak mau menjawab pertanyaan anggota komisi Kongres yang menyelidiki serangan teroris di Benghazi.
Dalam keterangan hari Kamis (10/9), Bryan Pagliano menggunakan hak konstitusionalnya untuk tidak menjawab setiap pertanyaan yang mungkin akan mengungkapkan ia melakukan pelanggaran pidana.
Pengacaranya mengatakan ia juga tidak akan mau memberi keterangan di hadapan komisi apapun yang menyelidiki kehebohan email Clinton. Tetapi beberapa anggota fraksi Republik telah mengatakan mereka sedang mempertimbangkan untuk memberi Pagliano kekebalan terhadap tuntutan pengadilan sebagai imbalan atas keterangan yang diberikannya.
Clinton, yang kemungkinan akan memenangkan pencalonan untuk kandidat presiden dari Partai Demokrat tahun depan, telah meminta maaf atas penggunaan server email pribadinya ketika menteri luar negeri bukannya menggunakan email resmi.