Foxconn, pemasok perusahaan Apple, meminta maaf kepada para pekerja hari Kamis (24/11) atas apa yang disebutnya sebagai kesalahan teknis sewaktu merekrut karyawan di pabrik iPhone di Zhengzhou, China Tengah.
Pernyataan ini muncul setelah kerusuhan di lokasi tersebut, yang mencakup bentrokan antara pekerja dan polisi antihuru-hara, hari Rabu. Foxconn telah menawarkan upah yang lebih tinggi untuk menarik pekerja ke pabrik itu. Tetapi pekerja mengatakan upah mereka yang sesungguhnya tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan. Perusahaan itu, Kamis (24/11) mengatakan akan menjamin pekerja mendapatkan upah yang layak.
Polisi memukuli pekerja yang memprotes perselisihan mengenai upah di pabrik terbesar iPhone itu. Produksi model baru iPhone tertunda oleh kontrol yang diberlakukan karena China berupaya membendung lonjakan kasus COVID-19.
Foxconn, kontraktor perakit ponsel pintar dan peralatan elektronik terbesar lainnya, sedang berupaya keras untuk memenuhi pesanan iPhone 14 setelah ribuan pekerja meninggalkan pabrik di Zhengzhou, bulan lalu. Mereka mengeluhkan tentang kondisi kerja yang tidak aman.
Status China sebagai eksportir berpengaruh itu dilandaskan pada pabrik-pabrik seperti Foxconn yang merakit perangkat elektronik, mainan dan barang-barang konsumen dunia lainnya.
Partai Komunis yang berkuasa sedang berupaya membendung gelombang terbaru wabah tanpa menutup pabrik-pabrik dan ekonomi lainnya seperti yang dilakukannya pada awal 2020. Taktiknya mencakup “manajemen tertutup,” di mana para pekerja tinggal di pabrik mereka tanpa kontak dengan dunia luar.
Foxconn menawarkan upah lebih tinggi untuk menarik lebih banyak pekerja ke pabrik di Zhengzhou untuk merakit iPhone 14. Ponsel ini dijual dengan harga mulai dari $799 di AS.
Hari Selasa (22/11), protes terjadi setelah pekerja yang telah menempuh jarak jauh untuk mulai bekerja di pabrik itu mengeluh karena perusahaan mengubah ketentuan mengenai upah mereka, kata seorang pekerja, Li Sanshan.
Li mengatakan ia keluar dari pekerjaannya sewaktu melihat iklan yang menjanjikan upah 25 ribu yuan ($3.500) untuk dua bulan kerja. Ini merupakan kenaikan signifikan di atas upah rata-rata untuk jenis pekerjaan seperti itu di kawasan tersebut. Setelah para pekerja tiba, perusahaan mengatakan mereka harus bekerja dua bulan lagi dengan upah yang lebih rendah untuk mendapatkan 25 ribu yuan, kata Li.
“Foxconn merilis tawaran perekrutan yang sangat menggiurkan, dan para pekerja dari berbagai penjuru negara datang, hanya untuk menemukan bahwa mereka telah dibodohi,” katanya.
Tayangan video di internet menunjukkan ribuan orang bermasker menghadapi jajaran polisi yang mengenakan baju pelindung putih dengan tameng antihuru-hara dari plastik. Polisi menendang dan memukuli seorang pengunjuk rasa dengan pentungan setelah ia merebut tiang besi yang sebelumnya digunakan untuk memukulinya. Orang yang merekam peristiwa itu mengatakan bahwa kejadian itu berlangsung di lokasi pabrik. [uh/ab]
Forum