Pembatalan tiba-tiba yang diumumkan Presiden Trump tentang rencana perundingan damai dengan para pemimpin Taliban di Amerika telah menimbulkan ketidakpastian baru tentang usahanya mengakhiri perang yang telah berlangsung 18-tahun di Afghanistan.
Trump hari Minggu (8/9) membatalkan rencana perundingannya dengan para pemimpin Taliban dan juga dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani di Camp David, dekat kota Washington, setelah Taliban melakukan serangan bom mobil di Kabul minggu lalu yang menewaskan 12 orang termasuk seorang tentara Amerika.
Usaha perundingan yang gagal itu segera memicu kecaman keras dari kelompok partai Republik dan Demokrat.
Kantor-kantor berita Amerika melaporkan Wakil Presiden Mike Pence dan penasihat keamanan nasional John Bolton menolak rencana pertemuan yang akan diadakan di Camp David itu, tempat yang biasa dipakai oleh presiden Amerika untuk mengadakan perundingan tingkat tinggi dengan para pemimpin luar negeri.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan rencana pertemuan terpisah antara Trump dengan Taliban dan Ashraf Ghani itu dibuat dengan keyakinan bisa mendorong kepentingan Amerika lebih jauh dalam mengakhiri perang di Afghanistan. (ii/jm)
