Raba Peci tidak pernah menginginkan pndingin ruangan atau AC - udara dingin membuat orang sakit, pikirnya. Kemudian tahun ini serangkaian gelombang panas yang melanda Kota Mitrovica di Kosovo utara akhirnya mengubah pikirannya.
"Musim panas tahun ini sangat panas dan tak tertahankan, itulah sebabnya kami memutuskan untuk membeli satu (pendingan ruangan) sekarang." katanya sambil menyiapkan kopi khas Turki untuk dua pekerja yang sedang memasang unit AC baru di rumahnya. Tetangga sebelahnya sudah lebih dahulu memasang dua unit.
Banyak orang di kawasan Balkan di Eropa Tengah telah lama tidak mempercayai metode pendinginan buatan. Di beberapa daerah, yang jauh dari tempat wisata, orang bahkan menghindari minuman dingin dan es krim karena alasan takut masuk angin.
Namun suhu musim panas yang menyengat seperti yang terjadi beberapa minggu terakhir mengubah sikap tersebut, kata analis seperti yang juga terungkap dalam data yang tersedia. Itu adalah kabar baik bagi para pemasok AC.
Namun peningkatan pembelian AC menimbulkan kekhawatiran mengenai dampak meningkatnya konsumsi pada jaringan listrik wilayah tersebut yang dikenal rapuh.
"Pendingin udara menjadi tantangan bagi kami karena kami selalu memiliki konsumsi tinggi selama musim dingin dan sekarang kami memiliki situasi serupa selama musim panas," kata Margarita Rashiti, juru bicara perusahaan pemasok energi Kosovo, Kesco.
Pada tanggal 16 Juli, perusahaan tersebut mengeluarkan peringatan kepada pelanggan untuk membatasi konsumsi listrik karena alasan perlunya mengimpor listrik senilai satu juta euro per hari dari negara tetangganya.
Satu bulan sebelumnya, lonjakan konsumsi selama gelombang panas kemungkinan besar memicu pemadaman listrik besar-besaran di Montenegro, Bosnia, Albania, dan sebagian besar pesisir Kroasia, yang sangat mengganggu kegiatan bisnis dan mematikan rangkaian lampu lalu lintas.
"Tekanan yang dialami jaringan listrik akibat gelombang panas yang berkepanjangan di wilayah ini berkontribusi terhadap terjadinya kerusakan ini," kata kepala operator transmisi Yunani, IPTO, Manos Manousakis pada saat itu.
Menjaga kesejukan
Menurut para ahli, dalam jangka panjang negara-negara di wilayah Balkan perlu memperkuat jaringan listrik dan meningkatkan produksi energi terbarukan dalam negeri.
Bosnia, Makedonia Utara, Montenegro, Kosovo, dan Serbia mengandalkan batu bara untuk produksi listrik. Sementara Albania menggunakan tenaga air tetapi bergantung pada impor saat curah hujan menurun di musim panas.
"Ini situasi baru, beban jaringan menjadi lebih berat di bulan-bulan musim panas. Jaringan transportasi di wilayah ini pun sudah tua, kapasitasnya juga sudah tua," kata Mirza Kusljugic dari Pusat Regional untuk Transisi Berkelanjutan.
Kosovo telah mengalami peningkatan impor unit pendingin udara sebesar 400% dalam lima tahun terakhir, menurut data bea cukai. Dulunya hanya digunakan oleh bank dan bisnis, kini AC beroperasi di gedung-gedung apartemen di seluruh ibu kota Pristina.
"Kami menerima banyak sekali permintaan. Kami bahkan menerima permintaan untuk memasang hingga empat unit di satu rumah," kata Rinor Gashi, seorang manajer di Interplast Group setempat yang tahun ini menggandakan jumlah kru untuk memenuhi permintaan yang meningkat.
Selama bertahun-tahun Markovic Koviljka, seorang pensiunan berusia 86 tahun di Beograd, Serbia, menghindari pemasangan AC di apartemennya yang terletak di lantai 16 salah satu gedung pencakar langit yang terkenal di kota itu.
Namun musim panas ini, ketika gelombang panas terus datang dan bulan Juli kemarin menjadi yang terpanas dalam 70 tahun, dia meminta putrinya untuk membelikannya satu unit AC.
"Saya tidak suka AC, karena menghabiskan terlalu banyak listrik," katanya. "Namun, saya tidak ingat [kapan] suhu setinggi itu [pernah terjadi], padahal saya mampu mengingat banyak hal." [rz/rs]
Forum