Dalam sebuah pernyataan, Kamis (24/1), kelompok baru yang menamakan diri mereka Gerakan Islam untuk Azawad, mengatakan bahwa mereka siap memerangi ekstrimisme.
Para pemberontak Ansar Dine bergabung dengan para pemberontak etnik Tuareg untuk mengambil alih Mali utara menyusul kudeta Maret lalu. Ansar Dine dan kelompok-kelompok Islam lain kemudian mengambil alih sepenuhnya kontrol atas kawasan itu, dimana mereka ingin memberlakukan Hukum Islam yang keras.
Akhir Desember lalu, Ansar Dine menyepakati gencatan senjata dengan pemerintah, tapi kemudian membatalkannya bulan ini dan mengatakan bahwa pemerintah tidak bersungguh-sungguh melakukan perundingan perdamaian.
Para pemberontak Ansar Dine bergabung dengan para pemberontak etnik Tuareg untuk mengambil alih Mali utara menyusul kudeta Maret lalu. Ansar Dine dan kelompok-kelompok Islam lain kemudian mengambil alih sepenuhnya kontrol atas kawasan itu, dimana mereka ingin memberlakukan Hukum Islam yang keras.
Akhir Desember lalu, Ansar Dine menyepakati gencatan senjata dengan pemerintah, tapi kemudian membatalkannya bulan ini dan mengatakan bahwa pemerintah tidak bersungguh-sungguh melakukan perundingan perdamaian.