Para saksi mata mengatakan ratusan pemberontak Suriah dan keluarga mereka telah meninggalkan distrik terakhir yang dikuasai oposisi di kota Homs. Kota penting di Suriah barat itu empat tahun lalu diklaim sebagai ibukota de fakto pasukan oposisi yang ingin menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.
Gubernur Homs Talal Barazi mengatakan kepada wartawan bahwa bus terakhir yang mengangkut mereka telah meninggalkan distrik Waer hari Minggu. Dia menambahkan bahwa semua pemberontak telah pergi, sambil membawa senjata mereka.
Barazi mengatakan kepada kantor berita milik pemerintah, SANA, bahwa pasukan keamanan akan dikerahkan ke distrik itu. Dia menambahkan para teknisi sedang berupaya menjinakkan ranjau darat dan peledak lain yang tersisa.
Mundurnya para pemberontak itu, evakuasi kedua dalam sepekan, adalah bagian dari perjanjian yang lebih luas yang ditengahi Rusia. Perjanjian itu mengatur bahwa para pemberontak yang meninggalkan distrik-distrik yang telah lama dikuasainya akan dijamin keamanannya dalam perjalanan menuju wilayah yang dikuasai pemberontak di dekat perbatasan Turki.
Dalam evakuasi serupa pekan lalu, sekitar 1.500 pemberontak dan keluarga mereka meninggalkan pinggiran Damascus, dan ratusan lain meninggalkan distrik-distrik di dekatnya menuju provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak. [vm]