Utusan PBB Staffan de Mistura mengatakan oposisi Suriah menunda keikutsertaannya dalam perundingan perdamaian karena menilai pemerintah melanggar gencatan senjata. Namun, perunding PBB itu mengatakan negosiasi akan berlanjut karena delegasi pemberontak akan tetap di Jenewa untuk membahas hal-hal teknis.
PBB mengadakan putaran terakhir pembicaraan perdamaian tidak langsung pekan lalu antara pemerintah dan oposisi Suriah. Mistura memperkirakan akan ada beberapa putaran pembicaraan untuk mencapai kesepakatan transisi politik dengan konstitusi baru dan pemilu di Suriah.
Hari Senin (18/4), beberapa kelompok pemberontak Suriah mengatakan melancarkan "pertempuran" sebagai tanggapan atas pelanggaran gencatan senjata oleh pro-pemerintah.
Gencatan senjata yang telah diberlakukan sejak akhir Februari secara tajam mengurangi kekerasan di negara di mana sudah ratusan ribu orang tewas dan jutaan lainnya mengungsi sejak protes dan tindak kekerasan berubah menjadi perang saudara lima tahun lalu. Tetapi kedua pihak saling tuduh melakukan pelanggaran berulang dalam dua bulan ini, dan berbagai kelompok pemberontak, termasuk Tentara Pembebasan Suriah, dalam pernyataan bersama mengumumkan janji akan membalas "dengan kekuatan."
Kekerasan meningkat dalam beberapa minggu ini di Suriah utara, terutama di provinsi Aleppo di mana pasukan pemerintah, militan ISIS dan pemberontak saling gempur. [ka/al]