Mata uang Turki menguat pada Kamis (30/5) di tengah spekulasi bahwa krisis antara Ankara dan Washington bisa dihindari. Optimisme ini datang menyusul pembicaraan telepon antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Pembicaraan via telepon itu berlangsung pada Rabu (29/5) ketika Washington mengancam untuk memberlakukan sanksi atas sekutu NATO sehubungan rencana Ankara untuk membeli sistem misil S400 Rusia.
Kata Washington, ancaman misil itu akan merugikan sistem pertahanan NATO, khususnya terhadap pesawat tempur F-35 Amerika. Dalam pembicaraan dengan Trump, Erdogan berusaha menepis keprihatinan itu.
“Presiden Turki telah menegaskan kembali sebuah tawaran sebelumnya bagi pembentukan sebuah kelompok kerja gabungan untuk rencana pembelian sistem pertahanan S400 itu dari Federasi Rusia,” demikian bunyi cuitan dari Fahrettin Altun, direktur komunikasi kepresidenan Turki.
Ankara menegaskan bahwa langkah-langkah bisa diambil guna menjamin S400 itu tidak merugikan keamanan NATO. Pejabat Amerika skeptis dengan klaim itu, tetapi kedua pemimpin itu tampaknya berkomitmen untuk melanjutkan dialog. [jm]