Terdakwa pembom Marathon Boston Dzhokhar Tsarnaev dijatuhi hukuman mati terkait serangan pada bulan April 2013 yang menewaskan tiga orang dan melukai 264 orang lainnya.
Dewan juri Boston, yang terdiri dari tujuh pria dan lima perempuan, mencapai keputusan pada hari Jumat (15/5) dalam pengadilan fase penetapan hukuman final setelah berdikusi selama lebih dari tiga hari.
Wartawan VOA Fatima Tlisova menuliskan tweet dari ruang persidangan, "Beberapa juri menangis; Tsarnaev duduk dengan kepala tertunduk."
Dewan juri berketetapan berdasarkan "pertimbangan yang memberatkan dan meringankan," dengan suara bulat memutuskan bahwa Tsarnaev harus dihukum mati.
Dewan juri harus mencapai suara bulat tentang keputusan hukuman mati terhadap Tsarnaev. Jika tidak, Tsarnaev harus dipenjara seumur hidup, tanpa pembebasan bersyarat.
Tsarnaev, 21 tahun, dinyatakan bersalah bulan lalu atas 30 dakwaan atas terorisme dan lainnya. Dari dakwaan tersebut, 17 memungkinkannya untuk dijatuhi hukuman mati.
Para juri diharuskan untuk mengisi formulir keputusan yang panjang dan rumit yang meminta mereka untuk menyampaikan 12 faktor yang memberatkan terdakwa untuk menerima hukuman mati dan 21 faktor yang meringankan yang menurut pembelanya mendukung keputusan untuk hukuman penjara seumur hidup.
Dewan juri kemudian harus mempertimbangkan faktor meringankan lainnya yang mereka temukan dan membandingkannya dengan faktor yang memberatkan untuk memutuskan hukuman yang harus dijatuhkan pada Tsarnaev.
Di proses persidangan fase penetapan hukuman final, jaksa menolak argumen bahwa Tsarnaev di bawah pengaruh kuat kakaknya yang radikal dan lebih tua, Tamerlan, yang tewas ditembak polisi.
Mereka mengatakan walaupun saat pemboman marathon itu Tsarnaev baru berusia 19 tahun, Dzhokhar Tsarnaev sudah cukup dewasa untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang salah, dan ia ingin membalas dendam atas perang-perang yang dilancarakan AS di Iran dan Afghanistan.
Serangan bom maraton Boston merupakan salah satu serangan teroris yang banyak memakan korban di Amerika sejak 11 September 2011.
Dua bom buatan sendiri dikemas dengan benda-benda tajam, meledak dekat garis finish maraton itu 15 April 2013. Kakak beradik Tsarnaev juga menembak mati polisi di Institut Teknologi Massachusetts (MIT) beberapa hari kemudian.
Mike Eckel dan Mike Richman menyampaikan laporan ini dari Washington.