Sebuah ledakan bom bunuh diri hari Kamis (23/11) di bagian timur Afghanistan menewaskan sedikitnya 8 orang dan melukai 16 lainnya.
Sejumlah pejabat mengatakan, ledakan di Jalalabad, ibukota propinsi Nangarhar, itu terjadi di tengah kerumunan orang di luar tempat kediaman seorang mantan komandan polisi distrik.
Juru bicara pemerintah provinsi Attaullah Khogyani mengatakan, para korban itu adalah pendukung komandan itu. Para korban dilaporkan juga menuntut pemulihan jabatan komandan itu.
Belum ada yang mengaku bertanggungjawab atas pemboman tersebut.
Serangan itu terjadi beberapa jam setelah Khogyani mengukuhkan kepada VOA bahwa sejumlah anggota ISIS telah memenggal kepala 15 pejuangnya di distrik Achin yang bergejolak di Nangarhar.
Ia mengatakan, pembantaian itu berlangsung Rabu malam di kawasan Momand Dara yang terpencil. Tubuh para korban kemungkinan masih tergeletak di sana. Khogyani menduga, insiden itu terjadi akibat perpecahan internal di dalam kelompok itu.
Laporan-laporan media Afghanistan mengatakan, para korban dibunuh karena berniat mundur dari ISIS dan bergabung dengan pasukan perdamaian pemerintah.
Kelompok militan ISIS memiliki sejumlah kubu pertahanan di Achin dan beberapa distrik di dekatnya. Namun, pasukan keamanan Afghanistan yang didukung serangan udara AS, sering menyerang lokasi-lokasi teroris. [ab/uh]
