Gelombang baru pemboman telah menewaskan sedikitnya 19 orang di Baghdad sementara pasukan keamanan Irak siap melancarkan operasi besar untuk merebut kembali dua kota di Irak barat yang diduduki oleh militan terkait al-Qaida.
Serangan paling banyak menelan korban jiwa terjadi di distrik Shaab yang didominasi kaum Syiah di Baghdad utara, di mana dua bom mobil meledak hari Minggu, menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai 25 lainnya.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pemboman itu tapi pemberontak Muslim Sunni telah meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan Irak dan pendukung pemerintahan Perdana Menteri Nouri al-Maliki, seorang pemimpin Syiah.
Pemboman itu terjadi sementara pasukan Irak dan suku-suku yang bersukutu sedang berusaha mengusir pejuang Islam cabang lokal Al Qaida, dikenal dengan nama Negara Islam di Irak dan Levant, dari kota Ramadi dan Fallujah di provinsi Anbar.
Para pejabat Irak mengatakan pasukan pemerintah hari Minggu melancarkan serangan udara terhadap Ramadi, menewaskan 25 militan.
Serangan paling banyak menelan korban jiwa terjadi di distrik Shaab yang didominasi kaum Syiah di Baghdad utara, di mana dua bom mobil meledak hari Minggu, menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai 25 lainnya.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pemboman itu tapi pemberontak Muslim Sunni telah meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan Irak dan pendukung pemerintahan Perdana Menteri Nouri al-Maliki, seorang pemimpin Syiah.
Pemboman itu terjadi sementara pasukan Irak dan suku-suku yang bersukutu sedang berusaha mengusir pejuang Islam cabang lokal Al Qaida, dikenal dengan nama Negara Islam di Irak dan Levant, dari kota Ramadi dan Fallujah di provinsi Anbar.
Para pejabat Irak mengatakan pasukan pemerintah hari Minggu melancarkan serangan udara terhadap Ramadi, menewaskan 25 militan.
