Tautan-tautan Akses

Pemerintah Bayangan Myanmar Pamerkan Angkatan Bersenjata Baru


Perekrutan anggota angkatan bersenjata yang dibentuk oleh pengunjuk rasadi kamp pelatihan di daerah yang dikuasai oleh kelompok etnis bersenjata di Negara Bagian Karen, Myanmar, 9 April 2021. (Foto: via Reuters)
Perekrutan anggota angkatan bersenjata yang dibentuk oleh pengunjuk rasadi kamp pelatihan di daerah yang dikuasai oleh kelompok etnis bersenjata di Negara Bagian Karen, Myanmar, 9 April 2021. (Foto: via Reuters)

Pemerintah bawah tanah yang dibentuk oleh penentang junta militer Myanmar mengatakan gelombang rekrutan pertamanya telah menyelesaikan pelatihan untuk pasukan pertahanan baru. Mereka merilis video yang sedang melakukan berparade berseragam.

Pemerintah Persatuan Nasional telah mengumumkan akan membentuk Angkatan Pertahanan Rakyat untuk menantang tentara, yang merebut kekuasaan pada 1 Februari, menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan menjerumuskan Myanmar ke dalam kekacauan.

Video upacara kelulusan dirilis pada hari Jumat (28/5) atas nama Yee Mon, menteri pertahanan pemerintah bayangan.

"Militer ini dibentuk oleh pemerintah sipil resmi," kata seorang perwira tak dikenal pada upacara tersebut. "Pasukan Pertahanan Rakyat harus sejalan dengan rakyat dan melindungi rakyat. Kami akan berjuang untuk memenangkan pertempuran ini."

Seorang juru bicara junta tidak menjawab panggilan untuk diminta komentarnya.

Otoritas militer mengatakan Pemerintah Persatuan Nasional adalah pengkhianat. Baik Pemerintah Persatuan Nasional maupun Angkatan Pertahanan Rakyat telah ditetapkan sebagai kelompok teroris.

Video tersebut menunjukkan sekitar 100 pejuang berbaris di lapangan parade berlumpur di hutan. Mereka berbaris dengan seragam kamuflase baru di belakang bendera kekuatan baru, merah dengan bintang putih. Mereka tidak ditampilkan membawa senjata.

Protes anti-militer terjadi setiap hari di banyak bagian negara, pemogokan oleh penentang junta telah melumpuhkan bisnis dan pertempuran telah berkobar dengan kelompok-kelompok etnis bersenjata yang menentang junta dan milisi baru yang dibentuk untuk menentangnya.

Dua bom rakitan meledak di kota utama Yangon pada hari Sabtu (29/5). Pemboman tersebut tampaknya menargetkan sebuah pos polisi dan sebuah truk tentara, kata layanan berita Mizzima. Dikatakan satu orang yang berbicara dengan tentara telah terluka dalam insiden kedua.

Pasukan junta telah menewaskan lebih dari 800 orang sejak kudeta, menurut angka yang dikutip oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Lebih dari 4.000 orang telah ditahan.

Pemimpin Junta Min Aung Hlaing mengatakan korban tewas sipil mendekati 300 dan mengatakan sekitar 50 anggota polisi telah tewas. Dia tidak memberikan angka korban untuk tentara. Kelompok-kelompok yang memerangi angkatan bersenjata mengatakan mereka telah menimbulkan banyak korban. [ah]

Recommended

XS
SM
MD
LG