Tautan-tautan Akses

Pemerintah Biden Resmi Klasifikasi Ulang Mariyuana sebagai Obat Tidak Terlalu Berbahaya


Seorang relawan menunjukkan botol-botol berisi tunas ganja kering di apotek La Brea Collective di Los Angeles, California, pada 18 Maret 2014. (Foto: Reuters/Lucy Nicholson)
Seorang relawan menunjukkan botol-botol berisi tunas ganja kering di apotek La Brea Collective di Los Angeles, California, pada 18 Maret 2014. (Foto: Reuters/Lucy Nicholson)

Pemerintahan Presiden Joe Biden pada Kamis (16/5) secara resmi mengklasifikasikan kembali ganja sebagai obat yang tidak terlalu berbahaya. Langkah tersebut merupakan sebuah pergeseran bersejarah dalam serangkaian kebijakan terkait narkoba di Amerika Serikat.

Aturan yang diusulkan dan dikirim ke “federal register” ini mengakui penggunaan ganja untuk keperluan medis. Selain itu, aturan tersebut juga mengakui bahwa ganja memiliki potensi penyalahgunaan yang lebih kecil daripada beberapa obat paling berbahaya di negara ini. Federal register adalah jurnal resmi pemerintah federal AS yang berisi berbagai peraturan lembaga pemerintah, peraturan yang diusulkan dan pemberitahun pada publik. Jurnal ini diterbitkan setiap hari kerja, kecuali pada hari libur federal.

Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre dalam pengarahan pada Kamis (16/5) mengatakan, “Jika klasifikasi ulang ini rampung, ganja tidak akan lagi didefinisikan sebagai obat berbahaya, jauh di atas fentanil dan metamfetamin – atau obat-obatan yang mendorong epidemi overdosis bangsa kita. Hal ini akan menghilangkan hambatan yang memberatkan dan telah lama ada untuk penelitian kritis.”

Rencana yang disetujui oleh Jaksa Agung Merrick Garland itu tidak akan melegalkan ganja secara langsung untuk penggunaan rekreasi.

Jika disetujui, aturan tersebut akan memindahkan ganja dari klasifikasi saat ini sebagai obat kategori I (schedule I), bersama dengan heroin dan LSD. Ganja akan menjadi zat kategori III (schedule III), di samping ketamin dan beberapa steroid anabolik.

Langkah tersebut diambil setelah muncul rekomendasi dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan federal, yang meluncurkan tinjauan status obat atas desakan Presiden Joe Biden pada tahun 2022.

Biden juga telah mengampuni ribuan orang yang dihukum secara federal karena memiliki ganja, dan telah menyerukan para gubernur dan pemimpin lokal untuk mengambil langkah serupa.

“Kenyataannya adalah, sementara orang kulit putih, kulit hitam dan coklat menggunakan ganja dengan tingkat yang sama, orang kulit hitam dan coklat telah ditangkap, dituntut dan dihukum dengan tingkat yang lebih tinggi secara tidak proporsional,” kata Jean-Pierre. “Tindakan presiden hari ini melanjutkan komitmennya untuk membalikkan ketidakadilan yang telah berlangsung lama dan untuk memperbaiki kesalahan historis.”

Gedung Putih berharap pengumuman di tahun pemilu ini dapat membantu Biden, seorang Demokrat, untuk meningkatkan dukungannya yang menurun, terutama di kalangan pemilih muda. [em/ns]

Forum

XS
SM
MD
LG