Presiden Majelis Nasional Venezuela mengecam apa yang disebut sebagai rencana membunuh Presiden Nicolas Maduro.
Dalam konferensi pers pada Selasa (13;/7), Jorge Rodriguez menuduh oposisi Venezuela mendalangi "rencana untuk membunuh Presiden Republik dengan pesawat nirawak atau drone." Dugaan upaya pembunuhan itu terjadi pada 22 Juni dalam acara yang dihadiri Maduro.
Rodriguez menyatakan bahwa Freddy Guevara, seorang pejabat partai oposisi yang hilang selama berhari-hari, belum ditangkap.
"Dia sudah diperintahkan untuk ditangkap," katanya.
Rodriguez menghubungkan oposisi dengan geng-geng yang beroperasi di kota-kota kumuh Caracas. Setelah baku tembak berkecamuk seminggu lalu di kota kumuh yang dikenal sebagai Cota 905, pemerintah Maduro menawarkan hadiah hingga $500 ribu kepada mereka yang bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menangkap tiga pemimpin utama geng-geng.
Geng-geng itu menolak tindakan atau kehadiran polisi di sekitar lingkungan dekat jalan yang dikenal sebagai Cota 905, kawasan perumahan di perbukitan yang sebagian besar dibangun dari bahan bekas di Caracas barat.
Dalam konferensi pers, Rodriguez menuduh pemerintah Kolombia Ivan Duque. Ia mengatakan "semua tindak kekerasan berpusat di pemerintahan Ivan Duque."
Oposisi Venezuela membantah terlibat rencana pembunuhan apa pun. Mereka juga menyangkal terkait geng kriminal. [ka/lt]