Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu di Jakarta pekan ini menegaskan pemerintah mengandalkan akhir tahun untuk mencapai target pariwisata 2012. Meski optimistis akan tercapai, menurut Menteri Mari Pengestu, pemerintah harus tetap berupaya maksimal agar wisatawan lokal dan asing berminat mengunjungi berbagai obyek wisata di Indonesia.
“Tahun ini target kita 9,5 miliar. Pertumbuhannya sekarang sekitar lima persen. Sisa tahun ini kita berharap (target tersebut) bisa tercapai dan biasanya di ujung tahun (November-Desember) itu peak seasons juga," ungkap Menteri Mari Elka Pangestu. " Peak Seasons kita itu bulan Juli-Agustus kemudian November-Desember karena liburan. Kita sedang istilahnya all out untuk bisa meningkatkan jumlah yang akan datang di akhir tahun,” tambahnya.
Agar sektor pariwisata terus meningkat pada tahun-tahun mendatang, Menteri Mari Elka Pangestu mengatakan saat ini pemerintah sedang memperbaiki beberapa pelabuhan di berbagai wilayah untuk menampung lebih banyak kapal pesiar dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Diakui Menteri Mari Pangestu, di beberapa daerah yang memiliki potensi pariwisata justeru tidak diminati wisatawan karena sulitnya jalur transportasi.
“Benoa, Surabaya, Pekalongan, Semarang, Belawan, Labuan Bajo, intinya kita punya roadmap sampai dengan 2014, jadi ada yang diperluas, diperbaiki dragging kedalamannya supaya bisa menampung kapal pesiar yang besar,” jelas Menteri Mari Pengestu.
Menurut praktisi pariwisata, Bagus Sudibya, pemerintah belum maksimal menggali potensi lokasi wisata di beberapa wilayah di tanah air, sehingga hanya tempat-tempat tertentu yang diketahui dan diminati wisatawan. Akibatnya sektor pariwisata yang sebenarnya mampu mewujudkan pemerataan ekonomi hingga ke daerah belum tercapai.
“Pariwisata adalah industri bersih (yang) bisa memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan ekonomi Indonesia. Paling tidak bisa menggantikan ketergantungan kita akan hasil-hasil yang sampai sekarang hanya kita dapatkan dari mineral, minyak, gas, hutan dan laut,” kata Bagus Sudibya.
Bagus Sudibya menegaskan, ada beberapa langkah harus terus ditingkatkan pemerintah bekerjasama dengan masyarakat agar sektor pariwisata terus tumbuh sekaligus dapat menjadi penggerak ekonomi nasional.
“Dimanapun isu teroris itu masih tetap ada, yang paling penting kecepatan dan kesigapan dari pada aparat keamanan, melakukan tindakan-tindakan keamanan supaya jangan sampai terjadi, keseriusan kita di bidang intelijen saya kira itu sudah baguslah," jelas Bagus. "Kesejahteraan masyarakat perlu terus ditingkatkan, yang menjadi akar persoalan kenapa seseorang itu sehingga menjadi teroris, menjadi tanggung jawab pemerintah beserta pemuka agama dan juga masyarakat,” tambahnya.
Pemerintah menargetkan pendapatan negara dari sektor pariwisata sebesar 9,5 miliar dollar Amerika tahun ini melalui kunjungan sekitar delapan juta wisatawan. Angka tersebut naik dibanding realisasi tahun lalu sebesar sembilan miliar dollar Amerika melalui kunjungan sekitar tujuh juta wisatawan.
Sementara wisatawan yang menggunakan kapal pesiar tahun lalu sebanyak 116 ribu penumpang dan diharapkan meningkat menjadi sekitar 160 ribu penumpang tahun ini.
“Tahun ini target kita 9,5 miliar. Pertumbuhannya sekarang sekitar lima persen. Sisa tahun ini kita berharap (target tersebut) bisa tercapai dan biasanya di ujung tahun (November-Desember) itu peak seasons juga," ungkap Menteri Mari Elka Pangestu. " Peak Seasons kita itu bulan Juli-Agustus kemudian November-Desember karena liburan. Kita sedang istilahnya all out untuk bisa meningkatkan jumlah yang akan datang di akhir tahun,” tambahnya.
Agar sektor pariwisata terus meningkat pada tahun-tahun mendatang, Menteri Mari Elka Pangestu mengatakan saat ini pemerintah sedang memperbaiki beberapa pelabuhan di berbagai wilayah untuk menampung lebih banyak kapal pesiar dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Diakui Menteri Mari Pangestu, di beberapa daerah yang memiliki potensi pariwisata justeru tidak diminati wisatawan karena sulitnya jalur transportasi.
“Benoa, Surabaya, Pekalongan, Semarang, Belawan, Labuan Bajo, intinya kita punya roadmap sampai dengan 2014, jadi ada yang diperluas, diperbaiki dragging kedalamannya supaya bisa menampung kapal pesiar yang besar,” jelas Menteri Mari Pengestu.
Menurut praktisi pariwisata, Bagus Sudibya, pemerintah belum maksimal menggali potensi lokasi wisata di beberapa wilayah di tanah air, sehingga hanya tempat-tempat tertentu yang diketahui dan diminati wisatawan. Akibatnya sektor pariwisata yang sebenarnya mampu mewujudkan pemerataan ekonomi hingga ke daerah belum tercapai.
“Pariwisata adalah industri bersih (yang) bisa memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan ekonomi Indonesia. Paling tidak bisa menggantikan ketergantungan kita akan hasil-hasil yang sampai sekarang hanya kita dapatkan dari mineral, minyak, gas, hutan dan laut,” kata Bagus Sudibya.
Bagus Sudibya menegaskan, ada beberapa langkah harus terus ditingkatkan pemerintah bekerjasama dengan masyarakat agar sektor pariwisata terus tumbuh sekaligus dapat menjadi penggerak ekonomi nasional.
“Dimanapun isu teroris itu masih tetap ada, yang paling penting kecepatan dan kesigapan dari pada aparat keamanan, melakukan tindakan-tindakan keamanan supaya jangan sampai terjadi, keseriusan kita di bidang intelijen saya kira itu sudah baguslah," jelas Bagus. "Kesejahteraan masyarakat perlu terus ditingkatkan, yang menjadi akar persoalan kenapa seseorang itu sehingga menjadi teroris, menjadi tanggung jawab pemerintah beserta pemuka agama dan juga masyarakat,” tambahnya.
Pemerintah menargetkan pendapatan negara dari sektor pariwisata sebesar 9,5 miliar dollar Amerika tahun ini melalui kunjungan sekitar delapan juta wisatawan. Angka tersebut naik dibanding realisasi tahun lalu sebesar sembilan miliar dollar Amerika melalui kunjungan sekitar tujuh juta wisatawan.
Sementara wisatawan yang menggunakan kapal pesiar tahun lalu sebanyak 116 ribu penumpang dan diharapkan meningkat menjadi sekitar 160 ribu penumpang tahun ini.