DAKAR —
Koalisi kelompok pemberontak di Republik Afrika Tengah, dikenal dengan nama Seleka, memulai serangan kilat di utara pada tanggal 10 Desember dan terus mendekat ke ibu kota, Bangui.
Penduduk Sibut, kota yang hanya berjarak 186 kilometer dari utara Bangui, mengatakan kepada VOA hari Sabtu, pemberontak sudah sampai di kota itu.
Kemajuan kelompok pemberontak itu dicapai setelah pasukan pemerintah berupaya namun gagal untuk merebut kembali kota Bambari dari pemberontak hari Jumat. Bambari terletak 385 kilometer dari timur laut Bangui.
Pasukan pemerintah didukung pasukan kawasan yang melindungi Bangui. Ada ratusan tentara Chad dan pasukan penjaga perdamaian kawasan, yang disebut FOMAC dari Masyarakat Ekonomi Negara-negara Afrika Tengah, yang hari Jumat katanya sedang mengirim bala bantuan.
Wakil Sekretaris Jenderal badan regional itu, Guy Pierre Garcia, memimpin misi diplomatik ke Bangui hari Jumat.
Garcia mengatakan FOMAC mencari cara terbaik membuka perundingan, serta bagaimana cara terbaik melakukan campur tangan secara militer. Ia mengatakan baik pemerintah maupun pemberontak menerima dialog tanpa syarat supaya tidak memperpanjang krisis itu. Ia mengatakan tujuannya adalah untuk menghentikan permusuhan dan memulai pembicaraan secepat mungkin.
Belum ada tanggal yang diumumkan untuk mengadakan pembicaraan, yang direncanakan awal Januari di ibukota Gabon, Libreville.
Presiden François Bozize sebelumnya menuntut pemberontak supaya menarik diri dari wilayah yang direbut sebelum ia mau berunding. Pemberontak mengancam akan menyerang Bangui dan menggulingkan pemerintah jika pemerintah tidak datang ke meja perundingan.
Seleka adalah koalisi empat kelompok pemberontak di utara, yang mengatakan pemerintah harus sepenuhnya melaksanakan perjanjian perdamaian 2007 dan 2011 termasuk membayar anggota-anggota kelompok pemberontak yang dilucuti dan memasukkan mereka ke dalam tentara Republik Afrika Tengah.
Penduduk Sibut, kota yang hanya berjarak 186 kilometer dari utara Bangui, mengatakan kepada VOA hari Sabtu, pemberontak sudah sampai di kota itu.
Kemajuan kelompok pemberontak itu dicapai setelah pasukan pemerintah berupaya namun gagal untuk merebut kembali kota Bambari dari pemberontak hari Jumat. Bambari terletak 385 kilometer dari timur laut Bangui.
Pasukan pemerintah didukung pasukan kawasan yang melindungi Bangui. Ada ratusan tentara Chad dan pasukan penjaga perdamaian kawasan, yang disebut FOMAC dari Masyarakat Ekonomi Negara-negara Afrika Tengah, yang hari Jumat katanya sedang mengirim bala bantuan.
Wakil Sekretaris Jenderal badan regional itu, Guy Pierre Garcia, memimpin misi diplomatik ke Bangui hari Jumat.
Garcia mengatakan FOMAC mencari cara terbaik membuka perundingan, serta bagaimana cara terbaik melakukan campur tangan secara militer. Ia mengatakan baik pemerintah maupun pemberontak menerima dialog tanpa syarat supaya tidak memperpanjang krisis itu. Ia mengatakan tujuannya adalah untuk menghentikan permusuhan dan memulai pembicaraan secepat mungkin.
Belum ada tanggal yang diumumkan untuk mengadakan pembicaraan, yang direncanakan awal Januari di ibukota Gabon, Libreville.
Presiden François Bozize sebelumnya menuntut pemberontak supaya menarik diri dari wilayah yang direbut sebelum ia mau berunding. Pemberontak mengancam akan menyerang Bangui dan menggulingkan pemerintah jika pemerintah tidak datang ke meja perundingan.
Seleka adalah koalisi empat kelompok pemberontak di utara, yang mengatakan pemerintah harus sepenuhnya melaksanakan perjanjian perdamaian 2007 dan 2011 termasuk membayar anggota-anggota kelompok pemberontak yang dilucuti dan memasukkan mereka ke dalam tentara Republik Afrika Tengah.