Para wartawan Somalia mengatakan mereka dijadikan sasaran serangan oleh pasukan pemerintah hari Selasa ketika sedang meliput jumpa pers yang diadakan oleh pemberontak al-Shabab.
Persatuan Wartawan Nasional Somalia hari Kamis mengutuk serangan itu dengan mengatakan sekitar 20 orang tewas dan 30 lainnya terluka, termasuk delapan wartawan.
Insiden itu terjadi hari Selasa di sebuah fasilitas pelatihan polisi di Mogadishu utara yang baru-baru ini direbut oleh militan Islamis itu. Para anggota Al-Shabab mengadakan jumpa pers itu untuk mengumumkan kontrol yang baru saja mereka rebut atas daerah itu.
Kepala organisasi wartawan itu, Omar Faruk Osman, menyebut serangan tersebut sebagai upaya untuk memanipulasi berita dan menghukum wartawan yang dianggap bersimpati pada al-Shabab.
Pemerintah transisi yang didukung PBB belum memberikan tanggapan atas tuduhan itu.