Baru-baru ini, laporan Organisasi Buruh Internasional (ILO) menyebutkan secara global jumlah pengangguran mencapai 1,1 milliar orang dan upaya membuka lapangan kerja merupakan tantangan bagi negara-negara di dunia.
Meski begitu, pemerintah optimistis Indonesia tidak akan terpengaruh dengan kondisi ekonomi dunia dan malah menargetkan penurunan jumlah pengangguran sebesar 1,4 juta orang di tahun 2012.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan, antisipasi yang dilakukan pemerintah sama dengan yang dilakukan ketika krisis keuangan dunia sekitar 2009 lalu antara lain menghindari PHK, mengembangkan ekonomi kreatif dan penciptaan lapangan kerja di pedesaan.
Muhaimin Iskandar menambahkan, "Kedua, meningkatnya jumlah wirausahawan baru di tanah air terutama sektor usaha kecil dan menengah itu juga mengurangi jumlah pengangguran yang signifikan. Nah, untuk 2012 lagkah-langkah itu kita teruskan ditambah optimalisasi kinerja koridor ekonomi melalui MP3EI (Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) yang terbagi beberapa koridor ekonomi, di situ sudah terhitung bagaimana jumlah kebutuhan industri, kebutuhan tenaga kerja, kualitas tenaga kerja termasuk kompetensi yang disiapkan."
Sementara itu, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak berimplikasi terhadap pembukaan lapangan kerja.
"Pertumbuhan kita itu sangat tidak berkualitas. Artinya pertumbuhan kita itu hanya menciptakan produk secara nominal tanpa disertai dengan penciptaan lapangan kerja. Nah sekarang itu kan sudah satu masalah. Nah, masalah kedua ketika ada krisis global ini pertumbuhannya kan tambah menurun, kalau menurun maka kemampuannya tambah berkurang lagi. Kemampuan untuk menyerap tenaga kerja itu tambah berkurang lagi," ujar Enny Sri Hartati.
Ketua Bidang Industrial dan Advokasi Asosiasi Pengusaha Indonesia Hasanudin Rahman mengungkapkan saat ini tidak banyak investor di bidang manufaktur yang masuk ke Indonesia, sehingga hal ini tidak menyebabkan banyaknya lapangan kerja yang dapat diserap.
"Yang sekarang masuk ke Indonesia itu kebanyakan usaha yang sifatnya portfolio dan keuangan, tidak begitu banyak menyerap tenaga kerja itulah sebabnya meski kelihatan stabil tetapi tidak berdampak otomatis kepada lapangan pekerjaan. Ada beberapa alasanlah salah satu di antaranya infrastruktur. Insfrastruktur kita sangat minim, yang kedua, pasokan energi, orang mendirikan pablik butuh listrik, listriknya nggak ada. Sekarang jalan saja bukan tambah besar tambah sempit, itu sangat mengganggu. Jadi otomatis investor kan cari tempat yang aman dan nyaman kalau di sini belum dirongrong lagi," papar Hasanudin Rahman.
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyebutkan sampai Januari 2012 jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,5 juta orang dan menargetkan akan menurunkan jumlah pengangguran sampai 5 juta orang di tahun 2014.