Selama ini jalur pemulangan tenaga kerja Indonesia yang baru datang dari luar negeri harus menggunakan terminal khusus.
Direktur Eksekutif dari Migrant Care Anis Hidayah mengungkapkan terminal khusus TKI di Bandara Soekarno-Hatta sering bermasalah. Para TKI kata Anis sering menjadi korban pemerasan dan pungutan liar.
Selain posisi terminal khusus yang jauh dari pengawasan publik, terminal khusus TKI itu menurut Anis sangat merugikan para TKI seperti penarikan ongkos angkutan lebih mahal, penukaran uang dengan nilai valas yang rendah hingga pungutan-pungutan yang terjadi sampai mereka tiba dikampung halamannya.
Para TKI, menurut Anis, kerap mendapatkan pelayanan buruk dari oknum petugas. Ia mengatakan, "Indonesia mempertahankan keberadaaan terminal khusus itu yang secara prinsipil saya kira bertentangan dengan prinsip anti diskriminasi kemudian perlindungan terhadap perempuan dan akses untuk pelayanan publik yang seharusnya bisa diakses luas oleh warga negara kita."
Anis Hidayah menambahkan, semua buruh migran menginginkan kebebasan dan tidak ada diskriminasi dalam pelayanan di bandara.
Selain itu, dia juga meminta pemerintah melakukan berbagai langkah antisipatif jika bersedia menutup terminal tersebut.
Pemerintah menurut Anis juga harus memperbaiki Sumberdaya Manusia di terminal umum.
"Karena saya khwatir juga ada upaya-upaya yang mengarah kepada pemerasan gitu sehingga akan mengembalikan keberadaan terminal khusus," ujar Anis Hidayah.
Sementara itu, Kepala Hubungan Masyarakat Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Suhartono mengatakan pihaknya terus melakukan perbaikan-perbaikan layanan maupun fasilitas di di terminal khusus TKI agar dapat lebih baik melayani para TKI.
Saat ini pihaknya, kata Suhartono, terus meningkatkan pengawasan di terminal khusus itu.
"Kita pun sekarang mulai mendorong pegawai pengawas kita untuk masuk secara intens, masuk kedalam proses pengawasan, penempatan tenaga kerja yang keluar negeri. Kita mendorong kelemahannya dimana katakanlah sekarang fungsi pengawasan terhadap mereka berkurang, kita akan masukan pegawai pengawasan masuk kedalam titik –titik yang kita anggap rawan terhadap masalah perlindungan tenaga kerja kita," papar Suhartono.
Menurut Suhartono, saat ini kondisi terminal umum di Bandara Soekarno Hatta belum memadai sehingga terminal khusus TKI masih dibutuhkan.