Presiden Donald Trump hari Kamis mengancam akan mengambil tindakan yang terhadap Iran bulan depan, namun tidak menjelaskan dengan rinci tindakan yang akan diambil. Trump mengemukakan kekecewaan dengan kesepakatan nuklir tahun 2015 yang ditandatangani Iran dengan negara-negara kuat di dunia, termasuk Amerika.
“Kita tidak akan diam saja melihat apa yang dilakukan Iran terhadap negara kita,” kata Trump di pesawat kepresidenan. “Mereka telah melanggar berbagai elemen kesepakatan, tetapi mereka juga telah melanggar semangat perjanjian itu sendiri. Kalian akan lihat apa yang akan kita lakukan bulan Oktober.”
Trump menegaskan lagi bahwa kesepakatan itu seharusnya tidak dibuat.
Kementerian Keuangan Amerika hari Kamis (14/9) memberlakukan sanksi terhadap 11 entitas dan individu yang mendukung kegiatan Iran yang dianggap Pemerintahan Trump bermusuhan, termasuk serangan siber terhadap lembaga-lembaga keuangan Amerika.
“Kementerian Keuangan akan mengambil tindakan-tindakan tegas untuk menghadapi provokasi Iran, termasuk mendukung Pasukan Quds Garda Revolusi dan ekstremis teroris, kampanye kekerasan yang terus berlanjut di Suriah, dan serangan siber yang bertujuan mengacaukan sistem keuangan Amerika,” kata Menteri Keuangan Steven Mnuchin dalam pernyataan yang diunggah pada website kementerian.
Tindakan Kementerian Keuangan itu membekukan aset yang dimiliki perusahaan dan individu di Amerika dan melarang warganegara dan orang yang tinggal di Amerika melakukan bisnis dengan mereka. Lembaga keuangan asing yang melakukan bisnis dengan mereka menghadapi risiko kehilangan akses ke sistem keuangan Amerika, menurut pernyataan tadi.
Keputusan itu diambil pada hari yang sama Amerika memperpanjang pelonggaran sanksi terhadap Iran menurut kesepakatan nuklir tahun 2015. Belum ada keputusan apakah kesepakatan itu sendiri akan dipertahankan.[ds]
