Pemerintahan Trump pada hari Rabu (6/1) akan membuka lelang untuk menawarkan hak pengeboran di suaka margasatwa Arktik di Alaska.
Reuters, Rabu (6/1), melaporkan langkah tersebut merupakan salah satu dari banyak upaya Presiden Donald Trump -menjelang lengser- untuk memperluas pengembangan bahan bakar fosil dan mineral di Amerika Serikat.
Pejabat dari Biro Pengelolaan Lahan AS dijadwalkan untuk membuka dan membaca tawaran yang diterima sejak akhir Desember di lebih dari 4.000 kilometer persegi Suaka Margasatwa Nasional Arktik di Lereng Utara Alaska.
Negara bagian itu pernah menjadi produsen minyak mentah AS terbesar kedua setelah Texas, dengan memproduksi lebih dari dua juta barel minyak per hari (bpd) pada akhir 1980-an. Tahun lalu, rata-rata produksinya kurang dari 470 ribu bpd, karena perkembangan minyak serpih (shale gas) di AS telah menjadikan negara bagian lain, terutama New Mexico dan North Dakota sebagai pelopor untuk pengembangan baru.
Penjualan hak pengeboran terus berlanjut meskipun kelompok lingkungan berupaya agar pengadilan memblokir sementara penjualan tersebut.
Mereka berpendapat bahwa penjualan tersebut akan membuka jalan bagi kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada ekosistem tundra yang penting bagi beruang kutub dan karibu, dan bahwa pemerintah federal gagal menganalisis secara memadai dampak pemanasan iklim dari pengeboran di daerah tersebut.
Seorang hakim federal di Alaska menolak permintaan kelompok tersebut untuk memblokir proses penawaran pada hari Selasa (5/1). [ah/au]