Para pemilih punya pilihan kontras dalam pemilu Malaysia yang akan digelar Rabu (9/5): memilih kembali bekas pemimpin otoriter berusia 92 tahun atau memberi masa jabatan ketiga kepada Perdana Menteri Najib Razak, yang tersandung kasus dana investasi bernilai miliaran dolar.
Partai Najib yang berkuasa diperkirakan akan mempertahankan kekuasaan karena sistem pemilihan yang memberikan lebih banyak suara kepada para pemilih di desa-desa, tapi bisa mengurangi legitimasi, kata analis.
Pemilu itu mempertarungkan Najib dan bekas mentor politiknya, Mahathir Mohammad, yang menjalin kekuatan dengan oposisi karena skandal korupsi tadi.
Para pemilih juga khawatir akan dampak dari pajak yang baru diterapkan, tapi isu politik rasial masih menjadi isu yang menentukan. [vm/al]