Untuk banyak generasi muda Muslim di Inggris, naiknya karir Sadiq Khan sebagai walikota London jadi sumber inspirasi.
Hal ini terutama berlaku untuk daerah London selatan yang berpendapatan rendah dan terdiri dari berbagai etnis, di mana putra seorang pengemudi bus mengembangkan kesadaran politik pada usia muda di saat Inggris memasuki era baru sebagai negara multikultur.
Di beberapa tempat transformasi itu tercermin, seperti di Tooting, sebuah daerah tempat tinggal dimana Khan menghabiskan masa kecil dan remajanya, serta kuliah di Ernest Bevin College pada awal 80an.
Di halaman sekolah itu, mahasiswa menikmati apa yang mereka nilai merupakan momen bersejarah dalam riwayat komunitas Muslim Inggris.
“Dia seorang Muslim, datang ke sekolah ini dan kini dia Walikota London, Muslim pertama yang jadi Walikota London,” kata Shakir Bouamri, 15.
“Agak aneh rasanya, karena dia pernah bersekolah disini, melakukan hal-hal yang kami lakukan, bermain sepak bola di tempat yang sama,” katanya kepada VOA.
Kenaikan karir Khan sangat mengesankan untuk analis yang mencatat bahwa Khan menang mudah dengan dukungan mayoritas pemilih non-Muslim.
Hal ini mencerminkan sebuah perubahan sikap yang memperlihatkan Inggris sudah menerima dan mengintegrasikan minoritas yang pertumbuhannya paling cepat, dan sebuah era pemberdayaan untuk warga Muslim di Inggris. [jm]