Dalam pemilu India yang dimulai hari Kamis (11/4), Perdana Menteri Narendra Modi berharap tetap berkuasa sementara ia memproyeksikan diri sebagai pemimpin nasionalis yang kuat yang akan melanjutkan pembangunan. Di jalur kampanye, Modi menghindari isu-isu yang lebih kontroversial seperti naiknya angka pengangguran dan desakan penduduk desa.
Wartawan VOA Anjana Pasricha berbicara dengan para pemilih di Uttar Pradesh, India utara, negara bagian berpenduduk terpadat yang memiliki perwakilan terbesar di parlemen dan merupakan kunci untuk mempertahankan kekuasaan di India.
Memanen tebu di desa Saunda, petani di negara bagian Uttar Pradesh, Dharmendra Kumar, mengingat janji yang dibuat Perdana Menteri Narendra Modi ketika menang lima tahun lalu.
"Ia membuat janji-janji palsu. Ia berjanji melipat-duakan harga hasil produk kami. Kami tidak pernah mendapat apa-apa," katanya.
Meskipun kecewa, ia tetap berencana memberi suara bagi Partai Modi, Bharatiya Janata (BJP), karena ia tidak melihat opsi lain yang layak.
Ketidakpuasan penduduk desa yang meningkat akibat anjloknya pemasukan dari bidang pertanian dituding sebagai penyebab merosotnya suara bagi BJP dalam tiga pemilihan negara bagian pada Desember lalu. Tetapi partai itu berharap langkah baru-baru ini, memberi uang 85 dolar setiap tahun kepada petani kecil, akan menghidupkan kembali dukungan. BJP berjanji, pemberian uang tunai akan diperluas mencakup semua petani.
Di kota Meerut, tempat Modi meluncurkan kampanye 2019, banyak orang seperti Siddarth Vats senang atas tindakan Modi, memerintahkan serangan udara terhadap apa yang India katakan sebagai kamp militan di dalam Pakistan pada Februari lalu.
Tetapi warga lainnya mempertanyakan catatannya seperti meningkatnya kekerasan sektarian oleh militan Hindu terhadap Muslim yang menyembelih sapi; dan merasa bahwa Modi tidak memenuhi janjinya pada tahun 2014 untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.
Penduduk kota dan desa di Uttar Praddesh mendukung Modi. Jajak pendapat terbaru memperkirakan ia akan meraih 50 dari 80 kursi parlemen negara bagian itu, lebih rendah dibandingkan 71 kursi yang ia rebut pada tahun 2014.
Arah yang ditetapkan penduduk yang belum menentukan pilihan, di negara-negara bagian besar, dan penting seperti Uttar Pradesh akan menentukan hasil pemilu di India. (ka)