Presiden Afghanistan Ashraf Ghani hari Minggu (29/7) menelpon Imran Khan – bintang kriket yang menjadi politisi, dan perdana menteri berikutnya di Pakistan – untuk menyampaikan ucapan selamat atas kemenangannya dan menyatakan “undangan terbuka” untuk berkunjung ke Kabul.
Khan menerima undangan itu dan mengatakan kepada Ghani bahwa ia akan segera berkunjung ke Kabul setelah resmi menjabat sebagai perdana menteri, demikian pernyataan beberapa pejabat.
Juru bicara Khan, Iftikhan Durrani, mengatakan kepawa VOA bahwa kedua pemimpin sepakat untuk bekerjasama mempromosikan hubungan bilateral dalam bidang politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. “Presiden Ghani mengakui dan mengatakan kepada Khan tentang promosi olahraga kriket di Afghanistan berkat keberadaan Khan dan bahwa ia dianggap sebagai pahlawan di Afghanistan.
Presiden Ghani juga mencuit pembicaraannya dengan Khan. “Saya baru saja berbicara dengan @ImranKhanPTI dan menyampaikan ucapan selamat atas kemenangannya dalam pemilu parlemen. Kami berdua sepakat untuk mengatasi masalah pada masa lalu dan menjabarkan landasan baru bagi masa depan politik, sosial dan ekonomi yang lebih makmur bagi kedua negara #Afghanistan dan #Pakistan.”
Partai Terheek-e-Insaf PT Pakistan pimpinan Imran Khan muncul sebagai satu-satunya partai tunggal terbesar dalam pemilu parlemen pekan lalu, dan tampaknya akan membentuk pemerintah federal serta pemerintah di tiga dari empat propinsi di Pakistan.
Mantan pemain kriket legendaris yang menyelesaikan kuliahnya di Oxford itu memenangkan Piala Dunia 1992 bagi Pakistan. Ia sangat terkenal diantara para pencinta olahraga di Afghanistan dan kelompok-kelompok pro-Taliban di kedua perbatasan karena dengan keras menentang invasi militer Amerika terhadap Afghanistan.
Imran Khan telah sejak lama menyerukan diakhirinya perang di Afghanistan lewat dialog politik intra-Afghanistan dan berulangkali mendesak Taliban untuk datang ke meja perundingan.
Afghanistan dan Pakistan, yang sama-sama kerap saling tuding melancarkan serangan terhadap lainnya, kini berupaya menjalin hubungan timbal balik. [em]