Seorang pemimpin gerakan pro demokrasi Tiongkok tahun 1989 mengatakan ia akan tetap berusaha kembali ke negaranya setelah mengasingkan diri selama 20 tahun di luar negeri.
Wu'er Kaixi mengatakan demikian hari Senin di Tokyo, di depan Perkumpulan Wartawan Asing di Jepang. Polisi Jepang menangkap Kaixi hari Jumat ketika berusaha memasuki kedutaan besar Tiongkok untuk menyerahkan diri kepada pihak berwenang Tiongkok. Kaixi kemudian dibebaskan hari Minggu oleh polisi Jepang.
Polisi menahan Kaixi setelah melompati pagar besi halaman depan kedutaan Tiongkok. Tindakannya itu bertepatan dengan 21 tahun peringatan penumpasan demonstran pro demokrasi di lapangan Tiananmen, Beijing.
Aktivis berusia 42 tahun itu mengatakan ingin kembali ke Tiongkok agar bisa berkumpul dengan orang tuanya yang sudah tua, yang sudah dua puluh tahun tidak ditemuinya. Kaixi mula-mula melarikan diri ke Amerika kemudian bermukim di Taiwan.