Para pemimpin Uni Eropa bertekad untuk menciptakan roadmap baru guna menghidupkan kembali blok itu setelah Inggris memutuskan keluar.
Dua puluh tujuh pemimpin bertekad untuk membuat strategi yang jelas dan langkah-langkah praktis untuk membangun kembali kepercayaan terhadap Uni Eropa dalam pertemuan yang diadakan enam bulan lagi.
Konferensi tingkat tinggi tahunan pada awal tahun 2017 itu juga akan memperingati ulang tahun ke-60 berbagai perjanjian pendirian Uni Eropa.
Dalam pembicaraan hari Jumat (16/9) di ibukota Slovakia, Bratislava, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan situasi Uni Eropa saat ini sangat serius.
Tidak hanya keputusan Inggris untuk melepaskan diri dari Uni Eropa, tapi masalah serius lainnya telah turut menimbulkan "situasi genting" yang dihadapi mitra-mitra Eropa, kata Merkel.
"Kita harus sama-sama menyepakati agenda, bahwa kita harus memiliki rencana kerja untuk dapat menangani masalah masing-masing," tambahnya.
Para pemimpin Uni Eropa ingin membahas strategi pasca-Brexit bulan Maret mendatang, meskipun belum jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan Inggris untuk benar-benar keluar dari persatuan Eropa itu.
Perdana Menteri Inggris Theresa May, yang tidak menghadiri pertemuan puncak itu, diperkirakan belum akan memulai proses Brexit itu sampai awal tahun depan.
Ketua Dewan Eropa, Donald Tusk, mengatakan suasana di kalangan para anggota aliansi politik dan ekonomi itu adalah "tenang tapi tidak pasrah."
Dia mengatakan blok itu ingin "memperbaiki kesalahan masa lalu dan melanjutkan dengan solusi baru."
Tetapi, meskipun mereka berjanji untuk mencapai rencana untuk maju, perbedaan pendapat terus berlanjut mengenai bagaimana menangani masuknya arus pengungsi ke Eropa. [sp/isa]