Pengunduran diri Khaled Meshaal tersebut meratakan jalan bagi organisasi tersebut untuk memilih pemimpin baru untuk pertama kalinya dalam hampir 16 tahun.
Staff Meshaal, Izzat Risheq, mengatakan hari Senin bahwa Meshaal telah mengumumkan dalam rapat para tokoh Hamas di Kairo pekan lalu bahwa ia tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan pemimpin tertinggi yang akan diadakan dalam waktu dekat. Moussa Abu Marzouk, wakil Meshaal, juga mengukuhkan keputusan itu.
Meshaal dan para pengurus Hamas yang lain belum mengeluarkan komentar terbuka mengenai masa depan kepemimpinannya atau mengenai rapat di Kairo itu.
Sebelumnya tahun ini, Meshaal menimbulkan kemarahan para pemimpin yang berbasis di Gaza dengan menyetujui bahwa saingan utamanya, gerakan Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang didukung Barat, dapat memimpin pemerintah persatuan di masa depan.
Mesir telah menengahi perjanjian rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah, yang pernah berperang sebentar tahun 2007 yang mengakibatkan kelompok Islamis itu menguasai Gaza dan Abbas menguasai Tepi Barat. Namun kedua faksi masih belum rukun kembali dan perjanjian tersebut belum dilaksanakan.
Staff Meshaal, Izzat Risheq, mengatakan hari Senin bahwa Meshaal telah mengumumkan dalam rapat para tokoh Hamas di Kairo pekan lalu bahwa ia tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan pemimpin tertinggi yang akan diadakan dalam waktu dekat. Moussa Abu Marzouk, wakil Meshaal, juga mengukuhkan keputusan itu.
Meshaal dan para pengurus Hamas yang lain belum mengeluarkan komentar terbuka mengenai masa depan kepemimpinannya atau mengenai rapat di Kairo itu.
Sebelumnya tahun ini, Meshaal menimbulkan kemarahan para pemimpin yang berbasis di Gaza dengan menyetujui bahwa saingan utamanya, gerakan Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang didukung Barat, dapat memimpin pemerintah persatuan di masa depan.
Mesir telah menengahi perjanjian rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah, yang pernah berperang sebentar tahun 2007 yang mengakibatkan kelompok Islamis itu menguasai Gaza dan Abbas menguasai Tepi Barat. Namun kedua faksi masih belum rukun kembali dan perjanjian tersebut belum dilaksanakan.