Pemimpin jaringan pembuat minuman keras oplosan maut, yang telah memakan korban jiwa puluhan orang, berhasil ditangkap polisi, Rabu (18/4).
Kepada sejumlah media, termasuk Associated Press, Humas Polda Jabar AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko, membenarkan kabar penangkapan Samsudin Simbolon di wilayah Sumatera Selatan.
Meski demikian, pihak Polda Jabar belum bisa memberikan keterangan lebih, karena sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari tim penyidik. Bahkan, menurutnya, hingga saat ini pelaku masih dalam perjalanan bersama pihak kepolisian Jawa Barat menuju Kota Bandung.
Miras oplosan hasil produksi Samsudin dan kawan-kawan diduga telah menewaskan sekitar 100 orang bulan April ini. Ratusan orang lainnya dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing sehingga harus dilarikan ke sejumlah rumah sakit.
Di Cicalengka, Kabupaten Bandung, di mana miras itu dibuat, telah menewaskan 45 orang.
Rencananya, Kamis (19/4), pihak Polda Jabar akan mengungkapkan secara resmi hasil penyelidikan miras oplosan yang memakan korban jiwa tersebut.
Kematian akibat minuman alkohol yang tercemar sering terjadi di Indonesia. Namun kasus terbaru ini tergolong ekstrem sehingga pihak berwenang menduga seorang distributor besar berada di balik tragedi ini. [ab/uh]