Pemimpin sebuah kelompok militan di Filipina yang diduga bersimpati ke pada ISIS tewas hari Kamis (5/1) dalam baku tembak dengan polisi.
Polisi menyatakan Mohammad Jaafar Maguid, pendiri kelompok yang dikenal sebagai Ansarul Khilafa Filipina, ditembak di sebuah resor di kawasan pantai, di pulau Mindanao, Filipina Selatan.
Kepala kepolisian di kawasan itu Cedric Train mengatakan kelompok Maguid melakukan serangan bom yang menewaskan korban pada acara-acara festival, termasuk serangan granat yang menewaskan seorang polisi.
Institute for Policy Analysis of Conflict yang berbasis di Indonesia menyatakan kelompok ini ada di belakang serangan yang menewaskan dua warga sipil di Mindanao pada tahun 2008, serta serangkaian kejahatan lainnya.
Train mengatakan kelompok militan itu mengibarkan bendera ISIS di kamp-kamp mereka. Maguid, beserta beberapa pemimpin kelompok militan lokal lainnya, tampak dalam video yang beredar tahun lalu, menyatakan sumpah setia kepada ISIS.
Menteri Dalam Negeri Ismael Sueno memperingatkan tentang serangan-serangan balasan. “Mereka mungkin membalas jadi kita harus menggandakan persiapan kita,” katanya. Ia mengingatkan bahwa acara-acara keagamaan besar Katolik dijadwalkan berlangsung di Filipina akhir bulan ini. [uh/ab]