Media pemerintah melaporkan, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada Jumat (10/3) memerintahkan pihak militer untuk mengintensifkan latihan untuk mencegah dan menanggapi "perang nyata" jika diperlukan. Kim mengeluarkan perintah itu setelah mengawasi latihan yang ia sebut sebagai bukti kemampuan militer Korea Utara.
Militer Korea Selatan mengatakan Pyongyang menembakkan rudal balistik jarak pendek di lepas pantai baratnya pada Kamis (9/3). Seoul juga tengah sedang menganalisa kemungkinan Korea Utara meluncurkan beberapa rudal secara bersamaan dari area yang sama.
Foto-foto yang dirilis oleh kantor berita Korea Utara, KCNA, menunjukkan setidaknya enam rudal ditembakkan pada waktu yang bersamaan.
KCNA mengatakan sebuah unit yang dilatih untuk "misi penyerangan" menembakkan "rentetan tembakan yang kuat ke perairan yang ditargetkan" dan menunjukkan kemampuannya untuk "melawan perang yang sebenarnya."
“(Kim) menekankan bahwa sub-unit penyerang tembakan harus dipersiapkan dengan baik agar sempurna dalam menjalankan dua misi strategis, yaitu pertama mencegah perang dan kedua untuk mengambil inisiatif dalam perang, dengan terus mengintensifkan berbagai latihan simulasi untuk (menghadapi) perang nyata ...," kata KCNA.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan Seoul akan meningkatkan latihan militer gabungan dengan Amerika Serikat. Kedua negara juga berencana menghadapi ancaman nuklir dan rudal Korea Utara. [ah/ft]
Forum