Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah memerintahkan militernya untuk memperluas latihan tempurnya dan memperkuat kesiapan perang, sementara ia ingin meningkatkan demonstrasi senjata di tengah ketegangan yang kian dalam dengan negara-negara tetangganya dan Washington.
Kim memimpin pertemuan Komisi Militer Pusat Partai Buruh yang berkuasa pada hari Senin (6/2) dan mendorong angkatan bersenjata untuk selalu menunjukkan “prestasi kemenangan” dan memamerkan “kekuatan militer yang tak tertandingi” untuk membuka fase baru dalam pembangunan, lapor kantor berita resmi negara itu, KCNA, Selasa (7/2).
Pertemuan itu berlangsung di tengah tanda-tanda bahwa Korea Utara sedang merencanakan parade militer yang mungkin menjadi kesempatan untuk memamerkan perangkat keras terbaru dari program senjata nuklir dan rudalnya yang kian berkembang – hal yang menimbulkan kekhawatiran bagi AS dan para sekutunya di Asia.
Para anggota Komisi, yang mewakili para petinggi militer, membahas serangkaian tugas yang bertujuan untuk mendorong “perubahan besar” dalam militer, termasuk “terus menerus memperluas dan meningkatkan operasi dan latihan tempur” serta “lebih menyempurnakan kesiapan perang,” kata kantor berita itu.
Komisi tersebut juga membahas beberapa perubahan organisasi yang tidak dirinci untuk “secara fundamental meningkatkan dan memperkuat” militer. Foto-foto media pemerintah memperlihatkan bendera yang mungkin mewakili sebuah departemen baru yang disebut “biro umum rudal.”
Korea Utara memperingati 75 tahun berdirinya Tentara Rakyat Korea pada hari Rabu (8/2) dan mungkin merayakannya dengan parade di Pyongyang.
Lee Sung-jun, juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, mengatakan dalam sebuah pengarahan bahwa militer Korea Selatan telah mendeteksi “peningkatan personel dan kendaraan yang signifikan” di daerah-daerah yang terkait dengan latihan parade, tetapi ia menolak memberikan penilaian spesifik mengenai kapan acara tersebut akan berlangsung.
Lee mengatakan militer Korea Selatan memantau dengan cermat perkembangan yang terkait dengan kemungkinan pembentukan biro militer baru terkait rudal di Korea Utara, tetapi tidak memberi rincian lebih jauh. Beberapa analis mengatakan departemen baru itu kemungkinan akan menangani pengembangan sistem balistik dan hulu ledak nuklir.
Pernyataan Kim dalam pertemuan militer itu merupakan peringatan terbaru dari Pyongyang mengenai persiapannya untuk meningkatkan demonstrasi militernya, setelah uji coba rudal dalam setahun yang memecahkan rekor. Peringatan ini antara lain merupakan tanggapan atas perluasan latihan militer AS dengan Korea Selatan, yang kata kedua sekutu itu dimaksudkan untuk menangkis ancaman Korea Utara yang kian berkembang.
Pekan lalu, Korea Utara mengancam akan membalas langkah militer AS dengan “kekuatan nuklir yang sangat besar” sewaktu negara itu mengecam rencana AS untuk memperluas latihan bersama dengan Korea Selatan dan mengerahkan lebih banyak lagi aset militer canggih seperti pesawat bomber dan kapal induk ke kawasan tersebut. [uh/lt]
Forum