Sejumlah pemimpin Muslim di Washington DC mengutuk keras serangan teroris pekan lalu di Mogadishu yang menewaskan hampir 400 orang dan melukai 228 lainnya. Para imam dan diplomat menyampaikan rasa duka dan kesedihan mereka dalam sholat Jumat (20/10).
Para imam, pemimpin komunitas Somalia di Amerika, duta besar dua negara di Afrika, seorang wakil pemerintah Turki dan pejabat-pejabat Departemen Luar Negeri Amerika berkumpul di Masjid Dar Al-Hijrah di Falls Church, Virginia untuk mengutuk aksi teror di Mogadishu itu dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang tewas dan luka-luka dalam insiden itu.
Diantara pejabat-pejabat Amerika yang hadir, tampak Wakil Menteri Luar Negeri Untuk Urusan Afrika, Eric Stromayer, dan Direktur Sementara Untuk Afrika Timur, Vincent Spero.
Imam Shaker Elsayed yang merupakan pemimpin di Dar Al-Hijrah mengatakan dalam khutbahnya bahwa terorisme tidak ada dalam Islam dan mengutuk serangan di Mogadishu itu. “Ketika saudara-saudara Somalia kita berduka, saya ingin menekankan bahwa terorisme tidak ada hubungannya dengan Islam, dan bahwa Islam adalah agama yang penuh damai,” kata Elsayed.
Duta Besar Sudan Untuk Amerika, Moawiya Osman, menggambarkan serangan teror baru-baru ini di Somalia sebagai “perbuatan keji”. “Mereka adalah orang jahat dan keji yang berupaya membentuk kembali pandangan orang Islam. Kami memahami bahwa warga Somalia kuat dan mereka akan menghentikan, melawan dan memberantas semua kegiatan kriminal ini,” tambahnya.
Sementara Duta Besar Republik Chad Untuk Amerika, Mahamat Nasser, mendesak umat Islam di seluruh dunia untuk bersatu dalam perang melawan terorisme yang terus merusak citra Islam yang damai. “Kita warga Muslim tahu bahwa agama kita cinta damai, bukan kekerasan. Itulah sebabnya warga Muslim di seluruh dunia seharusnya menyatukan pandangan terhadap hal-hal yang merusak citra Islam,” tegasnya.
Acara yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Somalia di Washington DC ini dihadiri oleh ratusan umat Muslim. [em]
