Pemimpin kelompok oposisi di Inggris, Keir Starmer, hari Minggu (3/1) mendesak Perdana Menteri Boris Johnson untuk memberlakukan kebijakan penutupan wilayah atau lockdown dalam waktu 24 jam ke depan.
Pemimpin Partai Buruh itu mengatakan “virus ini jelas tidak terkendali dan tidak ada gunanya Perdana Menteri Boris Johnson mengisyaratkan bahwa pembatasan lebih jauh akan diberlakukan dalam satu, dua, atau tiga minggu lagi. Penangguhan itu jelas menjadi sumber begitu banyak masalah. Jadi menurut saya, segera berlakukan pembatasan itu sekarang. Pembatasan nasional dalam waktu 24 jam ke depan. Ini akan menjadi langkah pertama untuk mengendalikan virus ini.”
Starmer mengatakan penutupan wilayah secara menyeluruh dan total akan menjadi langkah pertama untuk mengendalikan virus mematikan ini. “Lockdown seluruh Inggris! Perdana menteri mengisyaratkan akan memberlakukan hal itu, tetapi kemudian menangguhkannya lagi. Kita tidak dapat membiarkan hal ini. Kita tidak dapat membiarkan perdana menteri menyia-nyiakan 2-3 minggu ke depan dan kemudian memberlakukan lockdown, padahal ini sudah tidak terhindarkan. Ini merupakan langkah pertama untuk mengendalikan virus ini,” tegasnya.
Pernyataan ini disampaikan ketika 54.990 warga Inggris diketahui positif Covid-19 pada hari Minggu ini, hari keenam secara berturut-turut di mana kasus harian melampaui 50 ribu kasus. [em/jm]