Pemimpin oposisi Kamboja Sam Rainsy pulang dari lawatan luar negeri menyusul meningkatnya ketegangan politik dan penangkapan delapan anggota partainya.
Saingan lama Perdana Menteri Hun Sen itu, yang disambut ribuan pendukung Sabtu (19/7) di Phnom Penh, mendesak adanya solusi atas kebuntuan politik di negara itu.
Rainsy pulang sehari sebelum peringatan setahun pemilu nasional 2013 yang partainya, CNRP, sebut penuh dengan kecurangan. CNRP, yang menolak menghadiri sidang-sidang parlemen, sudah terus bernegosiasi dengan partai berkuasa CPP.
Tetapi negosiasi itu tampak mandeg minggu ini setelah pihak berwenang menyatakan delapan anggota CNRP bersalah atas tuduhan menyulut kembali kerusuhan terkait bentrokan antara demonstran dan polisi baru-baru ini.
