Delegasi anggota parlemen Jepang, termasuk dua mantan menteri pertahanan, Kamis (28/7), bertemu presiden Taiwan dalam kunjungan tingkat tinggi yang jarang terjadi. Mereka membahas keamanan regional.
Delegasi itu dipimpin anggota parlemen dan mantan Menteri Pertahanan Shigeru Ishiba. Ia mengatakan bahwa mereka ingin mencapai kesepakatan dengan Taiwan tentang masalah pertahanan dan mempersiapkan potensi konflik di kawasan, sementara juga berusaha mencegah pecahnya konflik.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyambut dan menerima delegasi itu di kantor kepresidenan di Taipeh.
Tsai mengatakan bahwa Taiwan adalah "garis pertahanan yang sangat penting" di Asia Timur dan akan terus memperdalam kerja sama dengan Jepang dan mitra demokrasi lainnya untuk menegakkan perdamaian dan stabilitas kawasan.
Ishiba didampingi tiga anggota parlemen Jepang lainnya - Yasukazu Hamada, Akihisa Nakashima dan Takayuki Shimizu. Mereka adalah anggota kelompok keamanan nasional lintas partai yang terdiri dari orang-orang yang pernah bertugas dalam lembaga pertahanan. Dia mengatakan bahwa Jepang bekerja sama erat dengan Amerika untuk mencegah konflik di Indo-Pasifik, dan bahwa sekutu pertahanan "tidak mempunyai pilihan" selain bersiap.
Ketua DPR Amerika Nancy Pelosi dalam beberapa hari ini dikabarkan akan berkunjung ke Taiwan. Itu akan menjadi perjalanan pertama dalam 25 tahun oleh seorang ketua DPR ke wilayah dengan pemerintahan sendiri itu, yang diklaim China sebagai bagian dari wilayahnya.
Perjalanan itu dipertimbangkan sementara China meningkatkan apa yang digambarkan Amerika dan sekutunya di Pasifik sebagai konfrontasi langsung yang berisiko dengan militer lain untuk menegaskan klaim teritorialnya yang luas.
Ishiba mengatakan Jepang bertanggung jawab untuk mempromosikan keamanan regional, pembangunan ekonomi dan supremasi hukum.
Dalam kunjungan mereka, delegasi Jepang juga akan bertemu Su Tseng-chang, presiden Eksekutif Yuan, dan perwakilan dari Kementerian Pertahanan Taiwan. [ka/ab]
Forum