Serikat buruh Nigeria dan kelompok masyarakat madani masih terus dengan rencana mengadakan pemogokan hari Rabu (18/5) mengenai kenaikan harga bensin, meskipun pengadilan mengeluarakan perintah agar mereka tidak melakukan tindakan itu .
Kongres Serikat Buruh Nasional dan Kongres Persatuan Serikat Buruh, yang mengaku mewakili 6,5 juta pekerja, dan beberapa organisasi masyaraakat madani menyerukan pemogokan untuk memprotes kenaikan 70 persen harga bahan bakar, karena pemerintah mencabut subsidi BBM dan kekurangan devisa.
Pembicaraan dengan pemerintah masih dilakukan untuk menghindari pemogokan, tetapi tidak ada kemajuan yang dilaporkan.
Abiodun Aremu, sekretaris jenderal koalisi serikat dan masyarakat madani, mengatakan pemerintah harus membatalkan kenaikan harga sebelum kesepakatan dapat dicapai.
Awal bulan ini, Nigeria membatalkan subsidi BBM dengan menaikkan harganya sebesar dua pertiga dari biasa dalam upaya mencegah kekurangan bahan bakar yang berkelanjutan, diperburuk oleh krisis valuta asing.
Nigeria bergantung pada impor, dengan hasil minyak merupakan 70 persen dari pendapatan pemerintah. [sp]