Le Quoc Quan, seorang aktivis terkemuka Vietnam telah dijatuhi hukuman 30 bulan penjara atas tuduhan penghindaran pajak yang menurut para pendukungnya bermotif politik.
Pengadilan Rakyat Hanoi hari Rabu juga mendenda Le Quoc Quan sekitar $60 ribu. Putusan tersebut dibuat setelah peradilan setengah hari yang diadakan dibawah penjagaan keamanan ketat.
Ratusan polisi membentuk lingkaran di sekeliling Pengadilan Rakyat Hanoi, hari Rabu (2/10) dimana pengacara dan blogger Le Quoc Quan akan menghadapi tuduhan penghindaran pajak.
Para pendukungnya tidak bisa mencapai pengadilan itu. Tetapi sedikitnya 100 orang berkumpul di tempat lain di kota itu, melambaikan spanduk-spanduk dan meneriakkan slogan-slogan yang menuntut pembebasan Quan.
Quan adalah salah seorang pengeritik pemerintah yang paling dikenal di Vietnam. Sebelum ia ditangkap bulan Desember, pengacara Katolik itu menjalankan blog mengenai hak asasi, demokrasi, kebebasan beragama dan hal-hal peka lainnya.
Organisasi-organisasi hak asasi mengatakan kasus tersebut merupakan satu contoh lagi penindakan yang meluas oleh Hanoi terhadap orang-orang yang dianggap sebagai lawan. Human Rights Watch menyebut tuduhan tersebut “bermotif politik” dan menyerukan agar ia segera dibebaskan.
Pengadilan Rakyat Hanoi hari Rabu juga mendenda Le Quoc Quan sekitar $60 ribu. Putusan tersebut dibuat setelah peradilan setengah hari yang diadakan dibawah penjagaan keamanan ketat.
Ratusan polisi membentuk lingkaran di sekeliling Pengadilan Rakyat Hanoi, hari Rabu (2/10) dimana pengacara dan blogger Le Quoc Quan akan menghadapi tuduhan penghindaran pajak.
Para pendukungnya tidak bisa mencapai pengadilan itu. Tetapi sedikitnya 100 orang berkumpul di tempat lain di kota itu, melambaikan spanduk-spanduk dan meneriakkan slogan-slogan yang menuntut pembebasan Quan.
Quan adalah salah seorang pengeritik pemerintah yang paling dikenal di Vietnam. Sebelum ia ditangkap bulan Desember, pengacara Katolik itu menjalankan blog mengenai hak asasi, demokrasi, kebebasan beragama dan hal-hal peka lainnya.
Organisasi-organisasi hak asasi mengatakan kasus tersebut merupakan satu contoh lagi penindakan yang meluas oleh Hanoi terhadap orang-orang yang dianggap sebagai lawan. Human Rights Watch menyebut tuduhan tersebut “bermotif politik” dan menyerukan agar ia segera dibebaskan.