Pencabutan sanksi-sanksi ekonomi yang melumpuhkan terhadap Mali oleh ECOWAS, blok beranggotakan 15 negara di Afrika Barat, akan berlangsung lebih lambat daripada yang diperkirakan sebelumnya, bahkan setelah diangkatnya perdana menteri sipil peralihan baru, Moctar Ouane.
ECOWAS memberlakukan sanksi-sanksi terhadap Mali tidak lama setelah kudeta bulan lalu yang menggulingkan Presiden Ibrahim Boubacar Keita. Kelompok itu menyatakan akan mencabut sanksi-sanksi setelah para pemimpin sipil diangkat dalam periode peralihan.
Tetapi kantor berita Perancis melaporkan masalah yang masih tersisa pada para pemimpin Afrika Barat itu mungkin pengangkatan pemimpin juta Kolonel Assimi Goita sebagai wakil presiden transisi. Goita termasuk di antara para pemimpin junta yang terlibat dalam kudeta.
Utusan ECOWAS dan mantan presiden Nigeria Goodluck Jonathan mengemukakan dalam suatu pernyataan bahwa para pemimpin militer belum memenuhi permintaan ECOWAS bahwa seorang warga sipil harus dipilih sebagai wakil presiden.
Para pemimpin Afrika Barat diperkirakan akan membuat keputusan mengenai langkah mereka selanjutnya setelah Jonathan mengajukan laporan resmi kepada ketua ECOWAS, yang akan ditinjau oleh negara-negara anggota. [uh/ab]